NEGARA – Kebun Raya Jagatnatha Jembrana sejak diresmikan, Jumat (6/12) lalu, masih sepi pengunjung. Pada hari pagerwesi lalu hanya dipadati oleh pemendek yang akan sembahyang di Pura Jagatnatha.
Namun, menurut Dinas Lingkungan Hidup diklaim sudah banyak datang pengunjung. Tapi, sampai saat ini, belum ada pendataan jumlah kunjungan oleh pengelola.
Kadis Lingkungan Hidup Jembrana I Wayan Sudiarta mengatakan, Kebun Raya Jagatnatha Jembrana setelah diresmikan dan dibuka umum, sudah banyak didatangi wisatawan untuk melihat kebun raya.
Karena sampai saat ini masih gratis untuk pengunjung, belum ada jumlah kunjungan. “Sudah banyak pengunjung, pengunjung yang mampir. Cuma kita tidak catat, saat ini masih gratis,” ungkapnya.
Pengelolaan kebun raya tersebut nantinya akan dikelola oleh unit pelaksana teknis (UPT) kebun raya yang berada dibawah Dinas Lingkungan Hidup Jembrana.
Sedangkan untuk karcis masuk, masih menunggu peraturan bupati (Perbup) yang belum disetujui. “Karcis masuk nunggu perbup” tegasnya.
Karena Kebun Raya Jagatnatha berada satu lokasi dengan Pura Jagatnatha, bagi yang melakukan persembahyangan gratis. Pengumuman tersebut tertulis di pintu masuk Kebun Raya Jagatnatha.
Tujuan dibangunnya Kebun Raya Jagatnatha adalah untuk penataan tanaman di sekitar Pura Jagatnatha dan menjaga kesucian serta keagungan Pura Jagatnatha Jembrana
dengan tidak mengabaikan fungsi kebun raya sebagai pusat konservasi, Pendidikan, Penelitian, Pariwisata dan Jasa Lingkungan seluas 5,8 Ha.
Sampai saat ini Kebun Raya Jagatnatha sudah mempunyai tanaman koleksi di antaranya tanaman usada sebanyak 26 Suku, 45 nomor koleksi, 36 Genus, kemudian tanaman upakara 38 Suku,
101 Nomor koleksi, 85 Genus, tanaman koleksi endemik 48 Suku, 103 Genus, 124 Spesies, 428 Spesimen dan pembibitan 62 Suku, 174 Genus, 162 Spesies, 1.234 Spesies.