SEMARAPURA – Keindahan alam bawah laut Nusa Penida hingga saat ini masih menjadi daya tarik wisata.
Wajar, ponton (dermaga terapung, red) hingga saat ini terus bertumbuhan menghiasi perairan Nusa Penida untuk memfasilitasi hasrat para wisatawan menikmati perairan Nusa Penida.
Namun tidak sedikit aktivitas yang difasilitasi ponton-ponton tersebut yang merusak terumbu karang.
Untuk menghindari kerusakan terumbu karang maka zona penempatan ponton itu diatur sedemikian rupa dan bagi ponton yang merusak terumbu karang kini sudah dipindahkan.
Kepala UPT Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida I Nyoman Karyawan mengatakan, ada sebanyak 21 ponton yang ada di perairan Nusa Penida.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sekitar tiga ponton dari tahun sebelumnya. “Dan sebelumnya ada sebanyak empat ponton yang berada di atas terumbu karang tepatnya di wilayah perairan Nusa Lembongan,” katanya.
Karena merusak terumbu karang hingga akhirnya banyak mendapat protes dari berbagai pihak, akhirnya berdasarkan kesepakatan, ponton-ponton itu diminta untuk dipindahkan.
21 Januari lalu, akhirnya ponton-ponton itu dipindahkan sekitar 200 meter dari gugusan terumbu karang. “Pergeseran ini sudah menjadi kesepakatan baik dinas terkait dengan pemilik ponton,” terangnya.
Tidak hanya memindahkan, menurutnya, pihaknya bersama pemilik ponton melakukan rehabilitasi terumbu karang.
Sehingga terumbu karang berangsur-angsur pulih kembali. Berkaca dari kerusakan akibat ponton tersebut, maka saat ada penambahan ponton posisinya benar-benar diatur agar tidak melanggar zona.
“Penempatan ponton yang kami rekomendasikan tentu tidak di atas terumbu karang,” jelasnya.
