29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:46 AM WIB

Tingkat Kunjungan Turis Kecil, Berharap Turis Domestik Liburan ke Bali

MANGUPURA – Kendati sudah memasuki tataran new normal atau kenormalan baru dunia pariwisata di Bali khususnya di Badung, kunjungan wisatawan masih bisa dihitung jari.

Kunjungan wisatawan masih sangat sepi.  Hal dialami pengelola Bali Pertiwi Adventure yang berlokasi di Banjar Karang Dalem I, Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung.

Ni Ketut Suci selaku Pengelola Bali Pertiwi Adventure mengakui sudah empat bulan belakangan usahanya tutup.

Sedikitnya hampir 30 karyawan yang dirumahkan. “Sepi sekali sekarang. Sekarang kami tidak bisa ngomong apa,” jelas Suci.

Saat karyawan dirumahkan, ada sejumlah peranti usahanya seperti motor yang digunakan untuk wisata adventure tersebut harus dirawat.

“Beberapa bulan lalu sempat tutup, tetapi alat-alat seperti motor harus dirawat, dipanasi. Kalau tidak begitu nanti cepat rusak,” bebernya.

Dia mengatakan, memasuki new normal dan kunjungan wisatawan lokal maupun domestik sudah dibuka, tapi kondisi masih tetap sepi.

Hanya ada beberapa saja tamu yang datang. Begitu juga tamu manca negara yang memang sudah menetap di Bali saja itu pun volumenya sangat rendah.

 “Ada beberapa saja tamu kesini tapi memang sepi sekali ketimbang dulu sebelum covid-19. Harapan saya lokal mau pun domestik bisa berkunjung.

Karena kita belum bisa jual untuk tamu manca negara, kunjungan juga belum dibuka untuk internasional,” terang seraya menerangkan kalau sebelum covid-19 kunjungan tamu untuk berwisata puluhan hingga ratusan orang per harinya.

Selain itu, usahanya juga telah melakukan verifikasi dan dinyatakan sudah lolos. Saat ini juga sudah mulai buka tetapi  tidak semua karyawan dipekerjakan.

“Kalau pun sudah new normal, tapi belum juga bisa, hanya beberapa saja dipekerjakan. Karena belum begitu efektif. Tamu jarang sekali, susah kita memasarkan,” terangnya.

Dia berharap pandemi covid-19 ini cepat berakhir. Kunjungan untuk tamu mancanegara segera bisa dibuka.

Sehingga industri pariwisata di Bali kembali pulih. “Kami berharap pandemi cepat berlalu lah, biar bisa normal seperti dulu,” terangnya.

Sebelumnya, Plt Kadispar Badung, Cokorda Raka Darmawa mengakui telah membagi tugas terkait verifikasi pariwisata dalam menghadapi kenormalan baru.

“Untuk verifikasi hotel ada pembagian tugas, yakni untuk hotel bintang tiga, empat dan lima dilakukan oleh provinsi, sedangkan hotel bintang dua, satu dan non bintang dilakukan oleh kabupaten atau kota,” ungkapnya.

Asisten Administrasi Umum Setda Badung ini mengatakan hingga saat ini terdapat puluhan usaha yang telah diverifikasi. Usaha yang terverifikasi terdiri dari hotel, restoran, dan objek wisata.

“Usaha yang kami verifikasi adalah usaha yang telah siap buka, jadi kami juga memaklumi tidak bisa memaksa mereka buka karena pengusaha juga memperhitungkan kalau mereka buka untung apa rugi,” katanya.

Mantan Kadispar Badung ini mengakui masih ada ketakutan wisatawan domestik berkunjung ke Bali, khususnya Badung.

Hal ini dikarenakan Badung masih masuk zona merah Covid-19, sehingga perlu upaya promosi menyakinkan wisatawan jika Bali masih aman untuk dikunjungi.

“Penting bagi kita melakukan sosialisasi melalui Satgas Covid, pelaku pariwisata, jika Bali khususnya Badung telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Masyarakat juga harus mendukung program ini dengan disiplin mengikuti prokes, sehingga wisatawan yakin kita aman untuk dikunjungi,” pungkasnya. 

MANGUPURA – Kendati sudah memasuki tataran new normal atau kenormalan baru dunia pariwisata di Bali khususnya di Badung, kunjungan wisatawan masih bisa dihitung jari.

Kunjungan wisatawan masih sangat sepi.  Hal dialami pengelola Bali Pertiwi Adventure yang berlokasi di Banjar Karang Dalem I, Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung.

Ni Ketut Suci selaku Pengelola Bali Pertiwi Adventure mengakui sudah empat bulan belakangan usahanya tutup.

Sedikitnya hampir 30 karyawan yang dirumahkan. “Sepi sekali sekarang. Sekarang kami tidak bisa ngomong apa,” jelas Suci.

Saat karyawan dirumahkan, ada sejumlah peranti usahanya seperti motor yang digunakan untuk wisata adventure tersebut harus dirawat.

“Beberapa bulan lalu sempat tutup, tetapi alat-alat seperti motor harus dirawat, dipanasi. Kalau tidak begitu nanti cepat rusak,” bebernya.

Dia mengatakan, memasuki new normal dan kunjungan wisatawan lokal maupun domestik sudah dibuka, tapi kondisi masih tetap sepi.

Hanya ada beberapa saja tamu yang datang. Begitu juga tamu manca negara yang memang sudah menetap di Bali saja itu pun volumenya sangat rendah.

 “Ada beberapa saja tamu kesini tapi memang sepi sekali ketimbang dulu sebelum covid-19. Harapan saya lokal mau pun domestik bisa berkunjung.

Karena kita belum bisa jual untuk tamu manca negara, kunjungan juga belum dibuka untuk internasional,” terang seraya menerangkan kalau sebelum covid-19 kunjungan tamu untuk berwisata puluhan hingga ratusan orang per harinya.

Selain itu, usahanya juga telah melakukan verifikasi dan dinyatakan sudah lolos. Saat ini juga sudah mulai buka tetapi  tidak semua karyawan dipekerjakan.

“Kalau pun sudah new normal, tapi belum juga bisa, hanya beberapa saja dipekerjakan. Karena belum begitu efektif. Tamu jarang sekali, susah kita memasarkan,” terangnya.

Dia berharap pandemi covid-19 ini cepat berakhir. Kunjungan untuk tamu mancanegara segera bisa dibuka.

Sehingga industri pariwisata di Bali kembali pulih. “Kami berharap pandemi cepat berlalu lah, biar bisa normal seperti dulu,” terangnya.

Sebelumnya, Plt Kadispar Badung, Cokorda Raka Darmawa mengakui telah membagi tugas terkait verifikasi pariwisata dalam menghadapi kenormalan baru.

“Untuk verifikasi hotel ada pembagian tugas, yakni untuk hotel bintang tiga, empat dan lima dilakukan oleh provinsi, sedangkan hotel bintang dua, satu dan non bintang dilakukan oleh kabupaten atau kota,” ungkapnya.

Asisten Administrasi Umum Setda Badung ini mengatakan hingga saat ini terdapat puluhan usaha yang telah diverifikasi. Usaha yang terverifikasi terdiri dari hotel, restoran, dan objek wisata.

“Usaha yang kami verifikasi adalah usaha yang telah siap buka, jadi kami juga memaklumi tidak bisa memaksa mereka buka karena pengusaha juga memperhitungkan kalau mereka buka untung apa rugi,” katanya.

Mantan Kadispar Badung ini mengakui masih ada ketakutan wisatawan domestik berkunjung ke Bali, khususnya Badung.

Hal ini dikarenakan Badung masih masuk zona merah Covid-19, sehingga perlu upaya promosi menyakinkan wisatawan jika Bali masih aman untuk dikunjungi.

“Penting bagi kita melakukan sosialisasi melalui Satgas Covid, pelaku pariwisata, jika Bali khususnya Badung telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Masyarakat juga harus mendukung program ini dengan disiplin mengikuti prokes, sehingga wisatawan yakin kita aman untuk dikunjungi,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/