DENPASAR – Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan akhirnya menganulir rencana Pemprov Bali untuk membuka pintu masuk Bali untuk wisatawan mancanegara.
Penambahan kasus positif Covid-19 menjadi alasannya. Pemerintah mempertimbangkan baru membuka sektor pariwisata, terutama menerima kedatangan turis asing hingga akhir 2020.
Menko Luhut Panjaitan mengatakan, pemerintah memutuskan mengoptimalkan turis domestik untuk memulihkan industri pariwisata yang roboh akibat pandemi covid-19.
Ketua PHRI Badung Ketua PHRI Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya membenarkan rencana membuka pariwisata Bali untuk turis asing ditunda.
Penundaan ini terjadi lantaran beberapa negara tetangga yang menyumbang turis mereka ke Bali masih memberlakukan lockdown.
Seperti Australia yang konsisten mengirim wisatawannya ke Bali masih tutup sampai 2021. ” Australia saja menggenjot wisatawan domestik antarkota,” ucap Rai Suryawijaya.
Sama halnya Bali juga berusaha menggenjot wisatawan nusantara. Walau tidak banyak pendapatan yang didapat dibandingkan dengan wisatawan mancanegara.
“Pemerintah pusat menginginkan Bali betul betul melaksanakan protokol kesehatan terlebih dulu, case-nya harus menurun. Indonesia kan masih zona merah, kalau zona merah siapa mau datang. Pertimbangan
juga negara di dunia masih lockdown. Pemerintah pusat mengimbau prioritaskan wisatawan nusantara digarap serius sampai akhir tahun ini,” terangnya.
Apalagi, aturan negara lain lebih rumit seperti adanya karantina dua minggu. Selain itu, ada juga negara lain masih melarang warganya untuk keluar.
“Kami fokus dengan dulu dengan wisatawan nusantara untuk survive sampai Desember nanti walau tantangan sangat berat.
Negara lain pun sama mereka menyuruh warganya tidak pergi luar negeri dan mengusahakan wisatawan domestik untuk digarap serius, itu persoalannya,” bebernya.
‘’Hal terpenting saya mengimbau mari sama-sama meningkatkan kesadaran memutus mata rantai pandemi covid ini dengan menaati protokol kesehatan secara ketat.
Jangan sampai ada pelanggaran seperti beberapa tempat ditemukan tidak pakai masker berdampak tidak baik image Bali sebagai tourism destination Bali,” terangnya.
Pelaku wisata juga harus menerima keputusan ini. Yakni wajib menerapkan protokol kesehatan di hotel, restoran dan objek wisata yang lain.
Sebagai bukti sampai saat ini tidak ada kasus baru dari pariwisata. Diharapkan ketika nanti pariwisata dibuka untuk asing tidak ditutup kembali. “Kami punya goal menghidupkan pariwisata Bali kembali normal seperti dulu,” pungkasnya.