26.8 C
Jakarta
12 September 2024, 23:38 PM WIB

Yummy…Lezatnya Ketan Susu Coeg Jalan Leli, Yuk Coba Guys…

SINGARAJA – Menikmati makanan dari olahan ketan mungkin sudah biasa. Namun, bagaimana bila ketan tersebut diolah dengan berbagai rasa?

Tampaknya, Anda perlu mencoba ketan Susu Coeg, makanan khas Buleleng yang ada di Jalan Leli Nomer 2, Singaraja. Dari daftar menu, terlihat jelas banyak olahan dari ketan yang membuat goyang lidah.

Dari ketan susu topping biasa seperti ketan keju blueberry, hingga ketan cokelat strawberry. Ada juga special vla hingga premium seperti ketan nuttela, ketan skippy, vla duren, vla mangga, dan masih banyak lagi.

“Bagi saya, makanan ini unik. Selain itu belum ada di Singaraja,”  ungkap owner Kedai Ketan Susu Coeg, Astika Dharma, 52 kemarin.

Keberadaan Ketan Susu Coeg di Singaraja memang baru, tepatnya sejak Mei 2017. Kedai ini cabang ketiga setelah sebelumnya buka di daerah Panjer dan Monang-Maning, Denpasar.

Harga per porsi tidak sampai menguras kantong. Untuk dapat menikmati olahan ketan kreatif ini, pengelola hanya membanderol seharga Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.

Tak hanya makanan dari ketan saja, kedai ini juga dilengkapi dengan minuman yang tak kalah menarik. Seperti susu kedelai, mocktail janda kaget, mocktail perawan latah, mocktail perjaka sepet dan masih banyak lagi nama minuman lucu lainnya.

Jawa Pos Radar Bali sempat mencoba ketan cokelat susu dan minuman ice susu kedelai. Sambil menikmati olahan ketan yang nikmat ini, Astika sempat curhat mengenai susah dan mahalnya mencari ketan sekarang.

“Yang jadi kendala itu, ketan semakin hari semakin mahal. Dulu harganya Rp 324 ribu per sak, tapi sekarang sudah Rp 560 per sak,” katanya.

Bila beli eceran, dulu per kilo harganya Rp 14 ribu. Tapi, kini harga ketan sudah mencapai Rp 22 ribu per kilo.

“Selain itu, di Singaraja untuk cari bahan toppingnya juga cukup sulit, seperti tiramisu, greentea dan lainnya. Saya terpaksa beli ke Denpasar,” ungkapnya.

Meski begitu, Astika tak putus asa. Dia gencar promosi via media sosial.  “Hanya itu (medsos) yang kami punya. Dan, kami rasa (promosi) ini sangat efektif,” paparnya.

Kedai yang berada di seputaran kota Singaraja ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 pagi hingga pukul 22.00 malam.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, usaha keluarga ini juga dilengkapi wifi gratis. Anda tertarik? Yuk…Yummy…

SINGARAJA – Menikmati makanan dari olahan ketan mungkin sudah biasa. Namun, bagaimana bila ketan tersebut diolah dengan berbagai rasa?

Tampaknya, Anda perlu mencoba ketan Susu Coeg, makanan khas Buleleng yang ada di Jalan Leli Nomer 2, Singaraja. Dari daftar menu, terlihat jelas banyak olahan dari ketan yang membuat goyang lidah.

Dari ketan susu topping biasa seperti ketan keju blueberry, hingga ketan cokelat strawberry. Ada juga special vla hingga premium seperti ketan nuttela, ketan skippy, vla duren, vla mangga, dan masih banyak lagi.

“Bagi saya, makanan ini unik. Selain itu belum ada di Singaraja,”  ungkap owner Kedai Ketan Susu Coeg, Astika Dharma, 52 kemarin.

Keberadaan Ketan Susu Coeg di Singaraja memang baru, tepatnya sejak Mei 2017. Kedai ini cabang ketiga setelah sebelumnya buka di daerah Panjer dan Monang-Maning, Denpasar.

Harga per porsi tidak sampai menguras kantong. Untuk dapat menikmati olahan ketan kreatif ini, pengelola hanya membanderol seharga Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu.

Tak hanya makanan dari ketan saja, kedai ini juga dilengkapi dengan minuman yang tak kalah menarik. Seperti susu kedelai, mocktail janda kaget, mocktail perawan latah, mocktail perjaka sepet dan masih banyak lagi nama minuman lucu lainnya.

Jawa Pos Radar Bali sempat mencoba ketan cokelat susu dan minuman ice susu kedelai. Sambil menikmati olahan ketan yang nikmat ini, Astika sempat curhat mengenai susah dan mahalnya mencari ketan sekarang.

“Yang jadi kendala itu, ketan semakin hari semakin mahal. Dulu harganya Rp 324 ribu per sak, tapi sekarang sudah Rp 560 per sak,” katanya.

Bila beli eceran, dulu per kilo harganya Rp 14 ribu. Tapi, kini harga ketan sudah mencapai Rp 22 ribu per kilo.

“Selain itu, di Singaraja untuk cari bahan toppingnya juga cukup sulit, seperti tiramisu, greentea dan lainnya. Saya terpaksa beli ke Denpasar,” ungkapnya.

Meski begitu, Astika tak putus asa. Dia gencar promosi via media sosial.  “Hanya itu (medsos) yang kami punya. Dan, kami rasa (promosi) ini sangat efektif,” paparnya.

Kedai yang berada di seputaran kota Singaraja ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 pagi hingga pukul 22.00 malam.

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, usaha keluarga ini juga dilengkapi wifi gratis. Anda tertarik? Yuk…Yummy…

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/