27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:55 AM WIB

Mulai Berbenah, Praktisi Wisata Pancasari Bersiap Sambut Wisatawan

SUKASADA – Para praktisi pariwisata di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada mulai berbenah. Mereka bersiap menyambut wisatawan jelang diberlakukannya new normal. 

Sehingga saat new normal diberlakukan, pengelola daya tarik wisata hanya tinggal menerima wisatawan saja.

Salah satu objek yang terdampak ialah wisata petik stroberi organik, Wiwanda Agro. Objek wisata ini sebenarnya memiliki pasar yang cukup besar. 

Cukup banyak wisatawan dari Asia, Timur Tengah, serta Eropa yang berkunjung ke sana. Sejak pandemi Covid-19 ditetapkan pemerintah, pengelola memutuskan menutup objek wisata tersebut. 

Selama tiga bulan terakhir, pengelola akhirnya memilih melakukan penataan terhadap kebun. Stroberi yang berbuah pun tetap dipanen secara berkala.

Pemilik Wiwanda Agro, Gede Adi Mustika mengatakan, sejak 16 Maret lalu dirinya sudah menutup lokasi. 

Selama ditutup, ia pun melakukan penataan dan peremajaan terhadap tanaman-tanaman yang ada di lokasi. Praktis selama tiga bulan terakhir, ia hanya fokus bertani di rumahnya.

“Biar nanti saat new normal, tanaman yang kami siapkan lebih segar dan sehat. Masalah kapan buka, kami ikut pemerintah saja. 

Kalau kabar yang kami terima sih katanya 24 Juni sudah bisa buka. Protap yang dibutuhkan juga sudah kami siapkan,” kata pria yang akrab disapa Doyok itu.

Meski tiga bulan terakhir tutup, pria yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pancasari itu mengatakan, dirinya tetap melakukan panen stroberi. 

Sebab banyak pelanggan yang meminta stroberi organik hasil dari kebunnya. “Akhirnya kami jual online. 

Kalau toh nggak habis, kami simpan di lemari es. Karena masih ada yang minta juga untuk produksi jus,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua BUMDes Pancasari Made Suartana mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap objek wisata yang dikelola BUMDes.

Salah satunya objek wisata Danau Buyan. BUMDes telah menyiapkan wastafel bagi pengunjung. Termasuk menyiapkan disinfektan untuk proses sterilisasi.

“Kalau memang tanggal 24 nanti bisa buka, kami sudah siap dengan protokol yang memadai. Jadi apa yang diwajibkan pemerintah dalam protokol pencegahan, 

sudah kami siapkan. Termasuk masker. Kalau pengunjung nggak bawa masker, sudah kami siapkan,” kata Suartana.

Menurutnya ada beberapa kawasan yang dikelola BUMDes. Utamanya di sisi utara Danau Buyan. 

Sebenarnya, kata Suartana, sudah banyak warga di penjuru Bali yang menanyakan kapan objek wisata bisa buka kembali.

“Paling banyak tanya soal camping ground, kapan mau buka lagi. Sebenarnya dengan persiapan sekarang ini, kami sudah siap menerima. 

Tapi kan ada aturan pemerintah yang harus kami ikuti. Jadi saat pemerintah bilang boleh buka, kami sudah benar-benar siap menerima,” kata Suartana. 

SUKASADA – Para praktisi pariwisata di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada mulai berbenah. Mereka bersiap menyambut wisatawan jelang diberlakukannya new normal. 

Sehingga saat new normal diberlakukan, pengelola daya tarik wisata hanya tinggal menerima wisatawan saja.

Salah satu objek yang terdampak ialah wisata petik stroberi organik, Wiwanda Agro. Objek wisata ini sebenarnya memiliki pasar yang cukup besar. 

Cukup banyak wisatawan dari Asia, Timur Tengah, serta Eropa yang berkunjung ke sana. Sejak pandemi Covid-19 ditetapkan pemerintah, pengelola memutuskan menutup objek wisata tersebut. 

Selama tiga bulan terakhir, pengelola akhirnya memilih melakukan penataan terhadap kebun. Stroberi yang berbuah pun tetap dipanen secara berkala.

Pemilik Wiwanda Agro, Gede Adi Mustika mengatakan, sejak 16 Maret lalu dirinya sudah menutup lokasi. 

Selama ditutup, ia pun melakukan penataan dan peremajaan terhadap tanaman-tanaman yang ada di lokasi. Praktis selama tiga bulan terakhir, ia hanya fokus bertani di rumahnya.

“Biar nanti saat new normal, tanaman yang kami siapkan lebih segar dan sehat. Masalah kapan buka, kami ikut pemerintah saja. 

Kalau kabar yang kami terima sih katanya 24 Juni sudah bisa buka. Protap yang dibutuhkan juga sudah kami siapkan,” kata pria yang akrab disapa Doyok itu.

Meski tiga bulan terakhir tutup, pria yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Pancasari itu mengatakan, dirinya tetap melakukan panen stroberi. 

Sebab banyak pelanggan yang meminta stroberi organik hasil dari kebunnya. “Akhirnya kami jual online. 

Kalau toh nggak habis, kami simpan di lemari es. Karena masih ada yang minta juga untuk produksi jus,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua BUMDes Pancasari Made Suartana mengatakan, pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap objek wisata yang dikelola BUMDes.

Salah satunya objek wisata Danau Buyan. BUMDes telah menyiapkan wastafel bagi pengunjung. Termasuk menyiapkan disinfektan untuk proses sterilisasi.

“Kalau memang tanggal 24 nanti bisa buka, kami sudah siap dengan protokol yang memadai. Jadi apa yang diwajibkan pemerintah dalam protokol pencegahan, 

sudah kami siapkan. Termasuk masker. Kalau pengunjung nggak bawa masker, sudah kami siapkan,” kata Suartana.

Menurutnya ada beberapa kawasan yang dikelola BUMDes. Utamanya di sisi utara Danau Buyan. 

Sebenarnya, kata Suartana, sudah banyak warga di penjuru Bali yang menanyakan kapan objek wisata bisa buka kembali.

“Paling banyak tanya soal camping ground, kapan mau buka lagi. Sebenarnya dengan persiapan sekarang ini, kami sudah siap menerima. 

Tapi kan ada aturan pemerintah yang harus kami ikuti. Jadi saat pemerintah bilang boleh buka, kami sudah benar-benar siap menerima,” kata Suartana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/