SEMARAPURA – Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung sejak beberapa hari terakhir disibukkan dengan kegiatan menata taman-taman yang ada di sejumlah objek wisata di Kota Semarapura.
Ini karena berbagai kegiatan yang telah dirancang Dinas Pariwisata Klungkung untuk mengembangkan industri pariwisata Klungkung dan penataan objek wisata tidak bisa dilaksanakan akibat wabah virus korona.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Nengah Sukasta mengungkapkan, tahun 2020 ini sebenarnya ada
berbagai festival yang akan diselenggarakan untuk mempromosikan sejumlah potensi wisata di Kabupaten Klungkung.
Baik yang sudah banyak diketahui orang maupun objek wisata yang sudah ada namun kurang dikenal khalayak ramai.
Tidak hanya itu, penataan sejumlah objek wisata juga rencananya dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan wisatawan saat berkunjung.
“Jadi, kami sudah merancang berbagai kegiatan untuk mengembangkan industri pariwisata Kabupaten Klungkung,” ujarnya.
Hanya saja lantaran ada wabah virus corona, anggaran yang sudah dirancang untuk kegiatan festival dan penataan objek wisata harus dipangkas untuk penanganan virus corona.
Tidak sampai di sana, pemasukan asli daerah (PAD) dari retribusi pariwisata pun dipastikan menurun drastis akibat wabah ini.
“Jadi kegiatan fisik seperti penataan objek wisata sudah tidak ada. Pemasukan dari retribusi sudah tidak ada lagi,” katanya.
Dengan minimnya anggaran dan nihilnya pemasukan, menurutnya objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung harus tetap terawat.
Untuk itu sejak beberapa hari ini, dia dan sebagian besar ASN (Aparatur Sipil Negara) Dinas Pariwisata Klungkung melakukan penataan taman di objek wisata di Kabupaten Klungkung.
Yang diawali di objek wisata yang ada di kawasan Kota Semarapura seperti Monumen Puputan Klungkung dan Kertha Gosa.
“Kami memanfaatkan bibit tanaman yang ada. Kami juga minta bibit ke Dinas Lingkungan Hidup. Meski minim anggaran, kami berusaha agar objek wisata yang ada di Kabupaten Klungkung tetap terawat,” tandasnya.