MANGUPURA – Belakangan tamu asal Tiongkok tetap mendominasi kunjungan ke Bali, termasuk Kabupaten Badung.
Bahkan, Pemkab Badung melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Badung tetap melakukan upaya promosi sehingga kenaikan kunjungan wisatawan negeri tirai bambu tetap terjaga dan bahkan bisa terus meningkat.
Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Badung I Made Badra mengakui, memasuki pertengahan tahun, kunjungan pariwisata ke Kabupaten Badung sudah mulai ada tren peningkatan.
Pasalnya, saat ini telah memasuki high season. “Trennya mulai meningkat karena sudah memasuki high season minggu-minggu ini.
Selama tiga bulan ke depan, kami harapkan adanya lonjakan yang signifikan kunjungan ke Bali, terutama ke Badung,” terang Badra kemarin.
Kenaikan kunjungan ini juga sudah didukung dengan penambahan slot penerbangan Bandara Ngurah Rai, sehingga bisa menampung direct flight dari luar negeri.
Selain itu, Minggu lalu tim promosi sedang berangkat ke Tiongkok dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Badung Ketut Suiasa.
Keberangkatan tersebut untuk mengikuti Beijing International Tourism Expo (BITE) yang berlangsung pada 18-22 Juni 2019 ini.
“Jadi, kami di sana akan melakukan table top. Sementara tanggal 28 di Bali akan dilaksanakan China Town untuk meningkatkan minat wisatawan Cina,” terang birokrat asal Kuta ini.
Kehadiran di Tiongkok diakui sebagai jembatan untuk menggeliatkan kunjungan wisman Tiongkok. Sebab akan didatangi oleh pejabat dari pemerintah Tiongkok yang menangani kepariwisataan.
Sehingga akan terjalin komunikasi yang lebih intens. Khusus untuk wisatawan Tiongkok, tim mempromosikan olah raga air alias water sport.
Semisal wisata bawah laut, jetski, paragliding, parasailing, rafting, hingga paket wedding. “Kan itu yang sangat diminati wisatawan Cina.
Ini sangat prospektif sekali terhadap pasar Cina. Nah, harapan kami, membangun kembali kepercayaan pasar Cina yang sempat kemarin ada gejolak penutupan toko-toko yang ilegal itu,” terangnya.
Mengenai jumlah total kunjungan wisatawan selama 2019 ini, pejabat asal Kuta ini mengatakan tidak memegang data. Namun periode April-Mei itu ada sekitar 600 ribuan per bulan.
Pada data sebelumnya, hingga Maret 2019, kunjungan wisman yang tercatat mencapai 1.828.935 orang.
Pada Juni hingga Agustus mendatang, diharapkan kembali meningkat hingga 650 ribu sampai dengan 700 ribu kunjungan per bulan.
Sehingga target kunjungan 6,8 juta wisman tahun ini bisa tercapai. “Tapi dengan catatan, Gunung Agung tidak batuk-batuk lagi target pasti tercapai,” pungkasnya.