29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 8:54 AM WIB

Bandara Ngurah Rai Mulai Menggeliat, Per Hari Layani 2.000 Penumpang

MANGUPURA – Seiring dengan diberlakukannya era adaptasi kebiasaan baru, Bandara Ngurah Rai telah menerapkan kebijakan peningkatan kapasitas terminal.

Dari awalnya hanya difungsikan untuk melayani sebesar 35 persen dari total kapasitas, dinaikkan menjadi 50 persen dari kapasitas terminal. 

Kini, bandara tersibuk kedua di Indonesia tersebut setiap jamnya mampu melayani delapan penerbangan keberangkatan reguler rute domestik,

enam penerbangan kedatangan reguler rute domestik, serta masing-masing tiga penerbangan untuk kedatangan dan keberangkatan reguler rute internasional.

“Penumpang dan pergerakan pesawat yang kami layani saat ini mulai menunjukkan peningkatan. Tentunya, hal tersebut kami barengi dengan pengetatan

implementasi protokol kesehatan, serta dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan,” jelas GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, kemarin.

Menurutnya, sejak diberlakukannya Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Provinsi Bali Nomor 305/2020 pada 5 Juli lalu, terjadi peningkatan lalu lintas udara yang cukup drastis.

Per 5 Juli hingga 15 Juli 2020 terdapat total 392 pergerakan pesawat dan 22.354 penumpang yang terlayani.

Jika dirata-rata, setiap harinya terdapat 35 pergerakan pesawat dan 2.032 penumpang yang terlayani. 

Angka rata-rata harian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata harian pada saat berlakunya pembatasan

penerbangan komersial rute domestik melalui Permenhub Nomor PM 25/2020, yang berlaku pada 23 April hingga 7 Juni 2020.

Selama rentang waktu tersebut, hanya terdapat rata-rata 13 pergerakan pesawat dan 387 penumpang yang terlayani setiap harinya.

Herry memaparkan, peningkatan kapasitas bandara ini didasari mulai bertambahnya permintaan slot penerbangan dari maskapai.

Hal ini juga merupakan efek lanjutan dari meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk terbang.

“Maka dari itu, kapasitas terminal kami tingkatkan, tentunya didasari dengan penguatan implementasi protokol kesehatan,” imbuhnya.

Pihaknya juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk seluruh personel dari instansi anggota komunitas bandar udara yang terlibat setiap harinya dalam memberikan pelayanan di era yang serba sulit.

Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Elfi Amir. Bali merupakan barometer dari adaptasi tatanan kehidupan era baru.

“Dengan adanya peningkatan jumlah penerbangan di Bali, protokol kesehatan adalah harga mati yang harus selalu dilakukan,” tegas Elfi dalam Airport Security Meeting (ASC).

Ditambahkan, melalui ASC kali ini, pelaksanaan protokol dievaluasi secara berkala untuk melihat dan menentukan apa yang sudah berjalan dengan baik, serta sektor mana yang masih perlu untuk ditingkatkan.

Menurut Herry, secara umum implementasi protokol kesehatan telah berjalan dengan baik.

Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang masih dapat untuk ditingkatkan, yaitu di antaranya adalah terkait prosedur pengisian data di Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau HAC.

Hingga saat ini masih cukup banyak penumpang yang belum melengkapi diri dengan HAC yang sudah terisi lengkap.

Penumpang masih banyak yang mengisi kartu ini setibanya di terminal kedatangan, sehingga acapkali terjadi situasi terminal yang cukup padat. 

MANGUPURA – Seiring dengan diberlakukannya era adaptasi kebiasaan baru, Bandara Ngurah Rai telah menerapkan kebijakan peningkatan kapasitas terminal.

Dari awalnya hanya difungsikan untuk melayani sebesar 35 persen dari total kapasitas, dinaikkan menjadi 50 persen dari kapasitas terminal. 

Kini, bandara tersibuk kedua di Indonesia tersebut setiap jamnya mampu melayani delapan penerbangan keberangkatan reguler rute domestik,

enam penerbangan kedatangan reguler rute domestik, serta masing-masing tiga penerbangan untuk kedatangan dan keberangkatan reguler rute internasional.

“Penumpang dan pergerakan pesawat yang kami layani saat ini mulai menunjukkan peningkatan. Tentunya, hal tersebut kami barengi dengan pengetatan

implementasi protokol kesehatan, serta dengan tidak mengurangi kualitas pelayanan,” jelas GM PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, kemarin.

Menurutnya, sejak diberlakukannya Surat Edaran (SE) Gugus Tugas Provinsi Bali Nomor 305/2020 pada 5 Juli lalu, terjadi peningkatan lalu lintas udara yang cukup drastis.

Per 5 Juli hingga 15 Juli 2020 terdapat total 392 pergerakan pesawat dan 22.354 penumpang yang terlayani.

Jika dirata-rata, setiap harinya terdapat 35 pergerakan pesawat dan 2.032 penumpang yang terlayani. 

Angka rata-rata harian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata harian pada saat berlakunya pembatasan

penerbangan komersial rute domestik melalui Permenhub Nomor PM 25/2020, yang berlaku pada 23 April hingga 7 Juni 2020.

Selama rentang waktu tersebut, hanya terdapat rata-rata 13 pergerakan pesawat dan 387 penumpang yang terlayani setiap harinya.

Herry memaparkan, peningkatan kapasitas bandara ini didasari mulai bertambahnya permintaan slot penerbangan dari maskapai.

Hal ini juga merupakan efek lanjutan dari meningkatnya kebutuhan masyarakat untuk terbang.

“Maka dari itu, kapasitas terminal kami tingkatkan, tentunya didasari dengan penguatan implementasi protokol kesehatan,” imbuhnya.

Pihaknya juga mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya untuk seluruh personel dari instansi anggota komunitas bandar udara yang terlibat setiap harinya dalam memberikan pelayanan di era yang serba sulit.

Hal senada juga diutarakan oleh Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Elfi Amir. Bali merupakan barometer dari adaptasi tatanan kehidupan era baru.

“Dengan adanya peningkatan jumlah penerbangan di Bali, protokol kesehatan adalah harga mati yang harus selalu dilakukan,” tegas Elfi dalam Airport Security Meeting (ASC).

Ditambahkan, melalui ASC kali ini, pelaksanaan protokol dievaluasi secara berkala untuk melihat dan menentukan apa yang sudah berjalan dengan baik, serta sektor mana yang masih perlu untuk ditingkatkan.

Menurut Herry, secara umum implementasi protokol kesehatan telah berjalan dengan baik.

Meskipun demikian, terdapat beberapa hal yang masih dapat untuk ditingkatkan, yaitu di antaranya adalah terkait prosedur pengisian data di Kartu Kewaspadaan Kesehatan atau HAC.

Hingga saat ini masih cukup banyak penumpang yang belum melengkapi diri dengan HAC yang sudah terisi lengkap.

Penumpang masih banyak yang mengisi kartu ini setibanya di terminal kedatangan, sehingga acapkali terjadi situasi terminal yang cukup padat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/