32.2 C
Jakarta
25 April 2024, 18:50 PM WIB

Ini Enam Objek Wisata di Badung yang akan Dipasang GeNose C-19

MANGUPURA – Sebelumnya Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta melontarkan akan memasang alat pendeteksi kesehatan GeNose C-19 di objek wisata. Namun untuk tahap awal dirancang dipasang di enam objek wisata di Badung.

 

Plt Kadis Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan menerangkan, sesuai arahan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, akan memasang GeNose C-19 di enam wisata yang telah bekerja sama dengan Pemkab Badung.

 

Yakni Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nung-nung.

 

Namun jumlah unit GeNose yang dipasang disetiap objek wisata belum dapat dipastikan karena alat ini merupakan bantuan dana CSR pihak ketiga.

 

“Bersadarkan informasi yang saya dapat dari Bapak Sekda Badung, pengadaan GeNose merupakan bantuan dari BPD Bali. Jadi nanti kalau alatnya sudah ada baru kami distribusikan langsung,” terang Cok Darmawan dikonfirmasi, Senin (19/4). 

 

Menurutnya, pemasangan alat GeNose di objek wisata ini tentu untuk dapat mendeteksi kondisi wisatawan yang akan berkunjung. Ia juga berharap gagasan ini dapat diikuti oleh objek wisata lainnya. 

 

“Alat ini kan merupakan deteksi dini yang tergolong cepat dan mudah digunakan serta biayanya juga murah, sehingga baik sekali untuk memonitor,” terang Cok Darmawan yang juga sebagai Asisten Administrasi Umum Pemkab Badung ini.

 

Selain itu, saat ini juga sedang mempersiapkan mekanismenya penerapanan layanan GeNose C-19 ini ditujukan kepada wisatawan.

 

“Untuk yang hasilnya reaktif itu juga perlu penanganan, tentunya nanti juga kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Badung untuk tindak lanjut wisatawan yang reaktif itu,” bebernya.

 

Lebih lanjut, penggunaan alat ini kedepannya akan perlu pemeliharaan yang tentunya memerlukan biaya. Namun, jika akan menarik biaya tambahan selain biaya tiket masuk kepada wisatawan masih belum ditentukan. Sehingga hal ini juga masih perlu dilakukan pembahasan.

 

“Kalau nanti akan dikenakan biaya berarti uangnya harus masuk ke kas daerah, jadi pemerintah juga harus ikut bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Apakah nanti biaya yang dikenakan diserahkan kepada pengelola kemudian pemeliharaan alatnya juga dari mereka, masih akan dibahas lagi,” pungkasnya.

 

MANGUPURA – Sebelumnya Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta melontarkan akan memasang alat pendeteksi kesehatan GeNose C-19 di objek wisata. Namun untuk tahap awal dirancang dipasang di enam objek wisata di Badung.

 

Plt Kadis Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan menerangkan, sesuai arahan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, akan memasang GeNose C-19 di enam wisata yang telah bekerja sama dengan Pemkab Badung.

 

Yakni Pura Uluwatu, Pantai Pandawa, Pantai Labuan Sait, Pura Taman Ayun, Sangeh dan Air terjun Nung-nung.

 

Namun jumlah unit GeNose yang dipasang disetiap objek wisata belum dapat dipastikan karena alat ini merupakan bantuan dana CSR pihak ketiga.

 

“Bersadarkan informasi yang saya dapat dari Bapak Sekda Badung, pengadaan GeNose merupakan bantuan dari BPD Bali. Jadi nanti kalau alatnya sudah ada baru kami distribusikan langsung,” terang Cok Darmawan dikonfirmasi, Senin (19/4). 

 

Menurutnya, pemasangan alat GeNose di objek wisata ini tentu untuk dapat mendeteksi kondisi wisatawan yang akan berkunjung. Ia juga berharap gagasan ini dapat diikuti oleh objek wisata lainnya. 

 

“Alat ini kan merupakan deteksi dini yang tergolong cepat dan mudah digunakan serta biayanya juga murah, sehingga baik sekali untuk memonitor,” terang Cok Darmawan yang juga sebagai Asisten Administrasi Umum Pemkab Badung ini.

 

Selain itu, saat ini juga sedang mempersiapkan mekanismenya penerapanan layanan GeNose C-19 ini ditujukan kepada wisatawan.

 

“Untuk yang hasilnya reaktif itu juga perlu penanganan, tentunya nanti juga kami akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Badung untuk tindak lanjut wisatawan yang reaktif itu,” bebernya.

 

Lebih lanjut, penggunaan alat ini kedepannya akan perlu pemeliharaan yang tentunya memerlukan biaya. Namun, jika akan menarik biaya tambahan selain biaya tiket masuk kepada wisatawan masih belum ditentukan. Sehingga hal ini juga masih perlu dilakukan pembahasan.

 

“Kalau nanti akan dikenakan biaya berarti uangnya harus masuk ke kas daerah, jadi pemerintah juga harus ikut bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Apakah nanti biaya yang dikenakan diserahkan kepada pengelola kemudian pemeliharaan alatnya juga dari mereka, masih akan dibahas lagi,” pungkasnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/