26.3 C
Jakarta
8 September 2024, 8:30 AM WIB

54 Akomodasi Pariwisata Penuhi Standar Covid, Sayang Tamu Masih Sepi

SINGARAJA – Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng menyebut sudah ada 54 akomodasi pariwisata yang mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru sejak new normal diberlakukan.

Kendati sudah mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru, namun belum adanya kenaikan tamu atau wisatawan yang datang ke Buleleng.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Buleleng I Made Sudama Diana mengungkapkan, akomodasi pariwisata di Buleleng yang mengajukan sertifikasi sejak Juli lalu ada 62 akomodasi pariwisata.

Tetapi 54 akomodasi di antaranya sudah dilakukan verifikasi oleh petugas dan telah mengantongi sertifikasi tatanan kehidupan era baru.

“Sisanya masih ratusan jumlah akomodasi yang belum terverifikasi. Karena datang kami hotel, villa, restaurant, objek wisata dan akomodasi lainnya jumlah sekitar 500 lebih,” terangnya.

Dia menyebut usaha akomodasi yang dilakukan verifikasi oleh pihaknya khusus pada hotel bintang 1, bintang 2 dan akomodasi non-bintang.

Sedangkan hotel bintang 3, bintang 4, dan bintang 5 verifikasi menjadi tanggung jawab Pemprov Bali.

Meski sudah melakukan verifikasi sertifikasi tatanan kehidupan era baru, berbagai kendala ditemui di lanpangan.

Di antaranya adalah keterbatasan tenaga/petugas verifikator dan hotel yang belum mau membuka usaha pariwisata mereka.

Menyiasati minimnya petugas, pihaknya terpaksa melakukan verifikasi secara daring. Dengan pihak akomodasi mengajukan permohonan,

kalau ada yang kurang saat proses verifikasi di lapangan pihaknya meminta lengkapi kemudian didokumentasikan melalui video.

Kemudian dianalisa dan diberikan catatan untuk dipenuhi lagi jika ada yang kurang. “Sedangkan untuk hotel yang belum membuka itu kewenangan mereka, kami tidak bisa memaksa,” ucapnya.

Dia mengaku sudah ada sejumlah akomodasi pariwisata yang mulai buka dengan mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru.

Tamu di sejumlah kawasan wisata di Buleleng masih sepi. Belum tampak adanya kunjungan wisata. “Kalau untuk tamu lokal memang ada, namun jumlahnya kecil,” tandasnya. 

SINGARAJA – Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng menyebut sudah ada 54 akomodasi pariwisata yang mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru sejak new normal diberlakukan.

Kendati sudah mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru, namun belum adanya kenaikan tamu atau wisatawan yang datang ke Buleleng.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Buleleng I Made Sudama Diana mengungkapkan, akomodasi pariwisata di Buleleng yang mengajukan sertifikasi sejak Juli lalu ada 62 akomodasi pariwisata.

Tetapi 54 akomodasi di antaranya sudah dilakukan verifikasi oleh petugas dan telah mengantongi sertifikasi tatanan kehidupan era baru.

“Sisanya masih ratusan jumlah akomodasi yang belum terverifikasi. Karena datang kami hotel, villa, restaurant, objek wisata dan akomodasi lainnya jumlah sekitar 500 lebih,” terangnya.

Dia menyebut usaha akomodasi yang dilakukan verifikasi oleh pihaknya khusus pada hotel bintang 1, bintang 2 dan akomodasi non-bintang.

Sedangkan hotel bintang 3, bintang 4, dan bintang 5 verifikasi menjadi tanggung jawab Pemprov Bali.

Meski sudah melakukan verifikasi sertifikasi tatanan kehidupan era baru, berbagai kendala ditemui di lanpangan.

Di antaranya adalah keterbatasan tenaga/petugas verifikator dan hotel yang belum mau membuka usaha pariwisata mereka.

Menyiasati minimnya petugas, pihaknya terpaksa melakukan verifikasi secara daring. Dengan pihak akomodasi mengajukan permohonan,

kalau ada yang kurang saat proses verifikasi di lapangan pihaknya meminta lengkapi kemudian didokumentasikan melalui video.

Kemudian dianalisa dan diberikan catatan untuk dipenuhi lagi jika ada yang kurang. “Sedangkan untuk hotel yang belum membuka itu kewenangan mereka, kami tidak bisa memaksa,” ucapnya.

Dia mengaku sudah ada sejumlah akomodasi pariwisata yang mulai buka dengan mengantongi sertifikat tatanan kehidupan era baru.

Tamu di sejumlah kawasan wisata di Buleleng masih sepi. Belum tampak adanya kunjungan wisata. “Kalau untuk tamu lokal memang ada, namun jumlahnya kecil,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/