27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 0:43 AM WIB

Kaji Tiket Murah, Bali Minta Pusat Tambah Direct Flight ke Eropa & AS

DENPASAR – Dampak wabah korona membuat pariwisata di Bali lesu darah. Pemerintah Provinsi Bali bahkan seperti tak bisa melakukan apapun.

Beragam upaya dilakukan, tapi masih buntu. Seperti usulan kebijakan tiket murah dan penambahan penerbangan langsung ke Bali. Pemerintah Provinsi Bali kini tengah memperjuangkan penambahan Direct Flight dari negara-negara Eropa, India, Amerika hingga Jepang.

Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan untuk meminta ada penerbangan langsung karena banyak spot di Bandara I Gusti Ngurah Rai setelah tidak adanya penerbangan ke Tiongkok atau sebaliknya. 

“Penerbangan ke China ditutup sementara, nah ada slot di Bandara Ngurah Rai, di lain sisi ada turis juga yang tidak bisa ke China, entah dari Eropa, Australia, India, Jepang.

Artinya bisa kita tambah slot itu, baik kepada yang baru maupun yang lama, ditambah lagi. Terutama yang baru-baru seperti India, itu potensi kita,” kata Astawa.

Astawa menyatakan, setiap bulan sebanyak 2,5 juta wisatawan mancanegara ke Tiongkok. Total setiap tahunnya ada 30 juta wisman ke negera Tirai Bambu. 

Menurutnya, jika ada penambahan penerbangan langsung bisa mengambil wisman yang sering ke Tiongkok untuk datang ke Bali. Sayangnya, permintaan itu belum ditanggapi oleh Kemenhub.  

“Sudah kami sampaikan ke pak menteri. Belum dapat tanggapan. Logikanya sekarang tidak ada penerbangan ke Tiongkok.

Berarti ada slot di Ngurah Rai yang kosong bisa dimasukkan pesawat lain atau dimobilasi oleh tujuan wisata yang lainnya.

Contoh misalkan wisatawan setiap tahun 30 juta bagi 12 bulan. Artinya, setiap bulan ada 2,5 juta, nah kalau bisa 2,5 juta sebagian ke bali. Pikiran kami. Inilah perlu dialihkan direct flight,” jelasnya. 

Sedangkan, rencana tiket murah datang ke Bali juga belum ada kepastian. Soalnya,  masih dikaji oleh Menteri Keuangan dan Menteri Pariwisata.

Kemungkinan minggu depan akan sudah diumumkan.   Untuk jumlah wisatawan yang ke Bali pada Januari lalu sekitar 530 ribu. 

Menurutnya, wabah virus korona ini tak separah SARS, apalagi pemberitaan sudah ada obatnya dan juga ada pasien yang sembuh.

Harapnya  segera normal kembal. “Upaya wisatawan domestik digalakkan. Wisatawan mancanegara yang lain masih normal hanya Tiongkok jadi kita terkena dampak itu galakkan,” tukasnya. 

DENPASAR – Dampak wabah korona membuat pariwisata di Bali lesu darah. Pemerintah Provinsi Bali bahkan seperti tak bisa melakukan apapun.

Beragam upaya dilakukan, tapi masih buntu. Seperti usulan kebijakan tiket murah dan penambahan penerbangan langsung ke Bali. Pemerintah Provinsi Bali kini tengah memperjuangkan penambahan Direct Flight dari negara-negara Eropa, India, Amerika hingga Jepang.

Kadis Pariwisata Bali Putu Astawa mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Menteri Perhubungan untuk meminta ada penerbangan langsung karena banyak spot di Bandara I Gusti Ngurah Rai setelah tidak adanya penerbangan ke Tiongkok atau sebaliknya. 

“Penerbangan ke China ditutup sementara, nah ada slot di Bandara Ngurah Rai, di lain sisi ada turis juga yang tidak bisa ke China, entah dari Eropa, Australia, India, Jepang.

Artinya bisa kita tambah slot itu, baik kepada yang baru maupun yang lama, ditambah lagi. Terutama yang baru-baru seperti India, itu potensi kita,” kata Astawa.

Astawa menyatakan, setiap bulan sebanyak 2,5 juta wisatawan mancanegara ke Tiongkok. Total setiap tahunnya ada 30 juta wisman ke negera Tirai Bambu. 

Menurutnya, jika ada penambahan penerbangan langsung bisa mengambil wisman yang sering ke Tiongkok untuk datang ke Bali. Sayangnya, permintaan itu belum ditanggapi oleh Kemenhub.  

“Sudah kami sampaikan ke pak menteri. Belum dapat tanggapan. Logikanya sekarang tidak ada penerbangan ke Tiongkok.

Berarti ada slot di Ngurah Rai yang kosong bisa dimasukkan pesawat lain atau dimobilasi oleh tujuan wisata yang lainnya.

Contoh misalkan wisatawan setiap tahun 30 juta bagi 12 bulan. Artinya, setiap bulan ada 2,5 juta, nah kalau bisa 2,5 juta sebagian ke bali. Pikiran kami. Inilah perlu dialihkan direct flight,” jelasnya. 

Sedangkan, rencana tiket murah datang ke Bali juga belum ada kepastian. Soalnya,  masih dikaji oleh Menteri Keuangan dan Menteri Pariwisata.

Kemungkinan minggu depan akan sudah diumumkan.   Untuk jumlah wisatawan yang ke Bali pada Januari lalu sekitar 530 ribu. 

Menurutnya, wabah virus korona ini tak separah SARS, apalagi pemberitaan sudah ada obatnya dan juga ada pasien yang sembuh.

Harapnya  segera normal kembal. “Upaya wisatawan domestik digalakkan. Wisatawan mancanegara yang lain masih normal hanya Tiongkok jadi kita terkena dampak itu galakkan,” tukasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/