GIANYAR – Keberadaan air terjun Suwat di tukad Melahange di Desa Suwat, Kecamatan Gianyar akan dibuka untuk pariwisata.
Sejak seminggu terakhir, warga sibuk membuat akses jalan setapak dari sebelah utara pura Dalem Suwat. Sesuai rencana, pengunjung akan dikenakan tiket Rp 10 ribu per orang.
Menurut Bendesa Suwat Ngakan Putu Sudibya, untuk tahap awal, pihaknya sedang menggodok kerjasama dengan 8 pemilik lahan.
“Ada lahan seluas 1 hektar, totalnya milik 8 orang. Itu kami buatkan kerjasama. Supaya nanti ketika ramai tidak jadi persoalan,” ujar Sudibya.
Lahan warga yang dipakai itu untuk keperluan jalan setapak menurun kurang lebih 200 meter.
Lantaran keterbatasan dana, sementara ini, pihaknya melakukan penataan seadanya di jalan setapak yang terjal.
“Yang jalan menurun curam, kami tata dan kasih batako. Kalau jalan setapak lurus, sementara tidak perlu, karena tanahnya keras ini,” jelasnya.
Secepatnya, air terjun Suwat itu akan dibuka untuk umum. “Walaupun belum dibuka, waktu ini sekitar 10 turis asing datang. Karena air terjun kami sudah masuk di google map (peta online, red),” terangnya.
Dari sisi lokasi, air terjun Suwat berada di antara jalur objek wisata ternama. “15 menit dari Tampaksiring, bisa jalur ke Kintamani. Kalau di barat kami ini Ubud,” jelasnya.
Setelah dibuka, harga tiket yang ditawarkan adalah Rp 10 ribu per orang. “Kalau sesuai Perda Adat yang baru, desa bisa mengelola. Itu diatur dalam Baga Usaha Desa,” jelasnya.
Mengenai air terjun, itu mengalir dari Tukad Melahange. Air terjun setinggi 15 meter. Dibalik air terjun, ada sebuah goa kecil.
“Pengunjung bisa masuk ke goa itu. Kalau memejamkan mata, aura spiritualnya bagus sekali,” ujar pria gondrong dengan jenggot panjang itu.
Warga berharap, dengan adanya air terjun, bisa menopang kehidupan masyarakat setempat.
“Sekarang banyak pemuda kami bekerja keluar. Bahkan banyak yang jadi guide. Nah, sekarang kami coba merangkul guide ini supaya mengajak tamu mereka ke air terjun ini,” pungkasnya.