GIANYAR – Sejumlah objek wisata mulai ramai dikunjungi wisatawan. Seperti tampak di Pura Batuan, di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati.
Sedahan/Bendahara Pura Batuan, Wayan Kamar, mengakui kunjungan ke objek wisata pura kini meningkat 40-50 persen.
“Sebelumnya sempat anjlok sampai 20 persen. Sekarang musim high season, turis mulai ramai,” ujarnya, kemarin.
Apabila diangkakan, jumlah kunjungan sejak akhir pekan ini rata-rata 400-500 pengunjung per hari.
“Sebelumnya di bawah 200,” jelasnya. Untuk iuran masuk pura senilai Rp 10 ribu per orang. “Itu dana punia ke pura,” jelasnya.
Pengunjung pun bisa menikmati keindahan arsitektur pura yang lawas. “Yang dilihat turis ukiran klasik. Juga pura ini kan masuk cagar budaya,” terangnya.
Pura Batuan menjadi salah satu jujukan turis karena merupakan jalur lintasan wisata Badung-Ubud. Sebelum ke Ubud, turis akan diajak mampir dulu oleh guide atau driver ke pura Batuan.
“Rata-rata yang berkunjung saat ini turis Eropa, India. Kalau Tiongkok masih sedikit,” tukasnya.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Gianyar, Cokorda Ichiro Sukawati, mengaku kunjungan ke Gianyar dan Ubud pada khususnya mulai ramai.
“Tapi persentase okupansi penginapan masih berkisar 30 persen,” ujar Cok Ichiro, kemarin. Dia mengaku, banyak hotel berlomba-lomba memberi paket diskon yang menarik turis.
“Paket diskon sudah disediakan pihak hotel dan semua berlomba-lomba,” jelasnya. Disinggung soal upaya menggaet turis lewat kampanye, pihaknya terus berupaya dengan promosi Bali aman.
“Semuanya sudah berusaha promosi. Saya rasa juga turis sudah paham kondisi ini, tidak semua daerah terdampak,” ungkapnya.
Diakui, momen seperti ini sebaiknya digunakan sebagai ajang berbenah. Baik oleh pelaku pariwisata hingga pemerintah yang berkaitan dengan pariwisata.
“Saya harap semuanya bisa berbenah memperbaiki pariwisata, saat ini saatnya sambil menunggu pulih,” tukasnya.