33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:36 PM WIB

Bongkar Objek Wisata Ceking, Bendesa Klaim Pemilik Bangunan Setuju

GIANYAR – Objek wisata terasiring Ceking di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegalalang, bakal diambil alih Pemkab Gianyar.

Dengan catatan pengelola objek wisata mampu mengondisikan kepada para pemilik bangunan untuk melakukan penataan objek wisata Ceking.

Bentuk penataan yang dilakukan adalah dengan meratakan tanah dengan warung-warung atau bangunan yang menghalangi pemandangan objek wisata Ceking.

“Ya tidak boleh ada rumah di atas itu. Dari utara sampai selatan itu, harus sejajar dengan tanah tidak menghalangi pemandangan,” jelas Bupati Gianyar I Made Mahayastra

Terkait teknisnya, apakah warung tersebut akan direlokasi, Bupati Mahayastra belum bisa menjawab.

“Itulah yang mengondisikan harus pengelola dan desa adat. Kalau mereka sudah kondusif, baru kami ambil alih,” jelasnya.

Pihaknya mengaku sudah beberapa kali mengundang Bendesa Tegallalang untuk berdiskusi. “Ini baru tyang wacanakan.

Tinggal sekarang pengelola, sudah sempat kami undang Bendesanya. Kalau mereka sadar semestinya gerak cepat,” tegasnya.

Di bagian lain, Bendesa Tegallalang, I Made Jaya Kesuma membenarkan ada pembahasan penataan Ceking bersama pemerintah.

“Nggih, memang benar nike (Ya, memang benar itu, red). Rasanya Senin lalu tyang dipanggil,” jelasnya.

Kata dia, warga menyambut baik rencana penataan dan pengelolaan dari Pemkab Gianyar tersebut. “Tyang (saya, red) serahkan ke Bupati pengelolaannya, biar baguslah,” ujarnya.

Terkait respons masyarakat setempat, diakui juga mengambut baik. “Masyarakat disini sangat setuju, apalagi kondisi objek

saat ini sudah tidak asli lagi yang di sisi timur. Mengatur itu tyang selama ini masalah, makanya sebaiknya dikelola pemerintah,” pungkasnya.

GIANYAR – Objek wisata terasiring Ceking di Desa Tegallalang, Kecamatan Tegalalang, bakal diambil alih Pemkab Gianyar.

Dengan catatan pengelola objek wisata mampu mengondisikan kepada para pemilik bangunan untuk melakukan penataan objek wisata Ceking.

Bentuk penataan yang dilakukan adalah dengan meratakan tanah dengan warung-warung atau bangunan yang menghalangi pemandangan objek wisata Ceking.

“Ya tidak boleh ada rumah di atas itu. Dari utara sampai selatan itu, harus sejajar dengan tanah tidak menghalangi pemandangan,” jelas Bupati Gianyar I Made Mahayastra

Terkait teknisnya, apakah warung tersebut akan direlokasi, Bupati Mahayastra belum bisa menjawab.

“Itulah yang mengondisikan harus pengelola dan desa adat. Kalau mereka sudah kondusif, baru kami ambil alih,” jelasnya.

Pihaknya mengaku sudah beberapa kali mengundang Bendesa Tegallalang untuk berdiskusi. “Ini baru tyang wacanakan.

Tinggal sekarang pengelola, sudah sempat kami undang Bendesanya. Kalau mereka sadar semestinya gerak cepat,” tegasnya.

Di bagian lain, Bendesa Tegallalang, I Made Jaya Kesuma membenarkan ada pembahasan penataan Ceking bersama pemerintah.

“Nggih, memang benar nike (Ya, memang benar itu, red). Rasanya Senin lalu tyang dipanggil,” jelasnya.

Kata dia, warga menyambut baik rencana penataan dan pengelolaan dari Pemkab Gianyar tersebut. “Tyang (saya, red) serahkan ke Bupati pengelolaannya, biar baguslah,” ujarnya.

Terkait respons masyarakat setempat, diakui juga mengambut baik. “Masyarakat disini sangat setuju, apalagi kondisi objek

saat ini sudah tidak asli lagi yang di sisi timur. Mengatur itu tyang selama ini masalah, makanya sebaiknya dikelola pemerintah,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/