25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:00 AM WIB

79 Jukung Hias Ramaikan Selat Badung, Ini yang Diingat Para Peserta…

SEMARAPURA – Ratusan warga Kabupaten Klungkung tumpah ruah untuk menyaksikan Parade Jukung Hias di Pantai Segara, Desa Kusamba.

Dalam kegiatan itu, ada sebanyak 79 jukung yang diikutkan dalam kegiatan yang tujuannya untuk memotivasi dan mengajak para nelayan untuk lebih peduli terhadap laut sebagai sumber mata pencariannya.

Parade Jukung Hias yang diikuti sebanyak 79 peserta dari Klungkung daratan ini mulai digelar dengan mengambil start di Pantai Monggalan, Desa Kusamba sekitar pukul 09.00.

Dengan berbagai hiasan yang menempel, jukung-jukung itu pun menelusuri pinggiran Selat Badung mulai ke perairan Pantai Pesinggahan,

Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan dan kemudian finish di Pantai Segara, Desa Kusamba sekitar pukul 10.30.

Tidak hanya dihias, jukung-jukung itu juga sempat diservis sebelum mengikuti parade dengan menggunakan

dana pembinaan yang diberikan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung sebesar Rp 1,250 juta per peserta.

Uniknya kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para pria, namun juga wanita. Di dalam jukung nomor 24 terlihat dua anak perempuan, yaitu Wayan Desi Antari, 19 dan Komang Ayu Nita, 11 asal Desa Pesinggahan yang menemani ayahnya, Wayan Sujana.

Saat turun dari jukungnya yang sudah berlabuh, Desi tampak tersenyum. Diungkapkan Desi, dia sangat antusias untuk mengikuti parade ini.

Itu sebabnya, ia sampai meminta izin libur magang untuk dapat mengikuti parade ini. “Tidak ada rasa takut karena sudah dari umur 9 tahun ikut bapak melaut kalau libur.

Keinginan menjadi nelayan ada, tapi itu tidak mungkin karena saya tidak bisa mengoperasikan mesinnya. Biasanya cuman ikut mancing saja,” ujarnya.

“Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib para nelayan,” imbuhnya. Hal serupa juga diungkapkan, Nengah Sambayasa salah seorang nelayan asal Desa Pesinggahan.

Diungkapkannya, sudah tiga bulan lamanya ia tidak melaut karena paceklik ikan. Di tengah kondisi seperti itu, pihaknya sangat bahagia bisa ada Parade Jukung Hias seperti ini sehingga ada kegiatan, dan juga dapat berkumpul dengan nelayan yang lainnya.

“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap tahun walau nasib nelayan tidak seindah hiasannya. Saya dapat uang pembinaan sekitar Rp 1,250 juta untuk kegiatan ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, I Wayan Durma saat dikonfirmasi terpisah menjelaskan

tujuan dari digelarnya Parade Jukung Hias untuk memotivasi dan mengajak para nelayan untuk lebih peduli terhadap laut sebagai sumber mata pencariannya.

Untuk kegiatan ini, pihaknya mengaku memberikan uang pembinaan sebesar Rp 1,250 juta per peserta.

“Dalam kegiatan ini kami juga melakukan penilaian terhadap jukungnya. Yang kami nilai, yaitu kerapian, keindahan, termasuk bahan-bahannya menggunakan bahan ramah lingkungan,” terangnya. 

SEMARAPURA – Ratusan warga Kabupaten Klungkung tumpah ruah untuk menyaksikan Parade Jukung Hias di Pantai Segara, Desa Kusamba.

Dalam kegiatan itu, ada sebanyak 79 jukung yang diikutkan dalam kegiatan yang tujuannya untuk memotivasi dan mengajak para nelayan untuk lebih peduli terhadap laut sebagai sumber mata pencariannya.

Parade Jukung Hias yang diikuti sebanyak 79 peserta dari Klungkung daratan ini mulai digelar dengan mengambil start di Pantai Monggalan, Desa Kusamba sekitar pukul 09.00.

Dengan berbagai hiasan yang menempel, jukung-jukung itu pun menelusuri pinggiran Selat Badung mulai ke perairan Pantai Pesinggahan,

Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan dan kemudian finish di Pantai Segara, Desa Kusamba sekitar pukul 10.30.

Tidak hanya dihias, jukung-jukung itu juga sempat diservis sebelum mengikuti parade dengan menggunakan

dana pembinaan yang diberikan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung sebesar Rp 1,250 juta per peserta.

Uniknya kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh para pria, namun juga wanita. Di dalam jukung nomor 24 terlihat dua anak perempuan, yaitu Wayan Desi Antari, 19 dan Komang Ayu Nita, 11 asal Desa Pesinggahan yang menemani ayahnya, Wayan Sujana.

Saat turun dari jukungnya yang sudah berlabuh, Desi tampak tersenyum. Diungkapkan Desi, dia sangat antusias untuk mengikuti parade ini.

Itu sebabnya, ia sampai meminta izin libur magang untuk dapat mengikuti parade ini. “Tidak ada rasa takut karena sudah dari umur 9 tahun ikut bapak melaut kalau libur.

Keinginan menjadi nelayan ada, tapi itu tidak mungkin karena saya tidak bisa mengoperasikan mesinnya. Biasanya cuman ikut mancing saja,” ujarnya.

“Saya berharap pemerintah lebih memperhatikan lagi nasib para nelayan,” imbuhnya. Hal serupa juga diungkapkan, Nengah Sambayasa salah seorang nelayan asal Desa Pesinggahan.

Diungkapkannya, sudah tiga bulan lamanya ia tidak melaut karena paceklik ikan. Di tengah kondisi seperti itu, pihaknya sangat bahagia bisa ada Parade Jukung Hias seperti ini sehingga ada kegiatan, dan juga dapat berkumpul dengan nelayan yang lainnya.

“Saya berharap kegiatan seperti ini bisa diadakan setiap tahun walau nasib nelayan tidak seindah hiasannya. Saya dapat uang pembinaan sekitar Rp 1,250 juta untuk kegiatan ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klungkung, I Wayan Durma saat dikonfirmasi terpisah menjelaskan

tujuan dari digelarnya Parade Jukung Hias untuk memotivasi dan mengajak para nelayan untuk lebih peduli terhadap laut sebagai sumber mata pencariannya.

Untuk kegiatan ini, pihaknya mengaku memberikan uang pembinaan sebesar Rp 1,250 juta per peserta.

“Dalam kegiatan ini kami juga melakukan penilaian terhadap jukungnya. Yang kami nilai, yaitu kerapian, keindahan, termasuk bahan-bahannya menggunakan bahan ramah lingkungan,” terangnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/