33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:56 PM WIB

Konjen RRT Janji Tertibkan Mafia Tiongkok yang Rusak Citra Wisata Bali

DENPASAR – Ada pernyataan menarik dari Konjen RRT di Denpasar Gou Haodong saat bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Jaya Sabha, kemarin (23/11).

Kepada Gubernur Koster, Gou Haodong berharap wisatawan Tiongkok yang datang di tahun baru dan Imlek nanti akan mendapatkan pariwisata berkualitas yang secara otomatis akan memperbaiki kembali citra pariwisata Bali sebagai “pulau surga”.

Konjen Gou juga memberi masukan bagaimana agar paket wisatawan yang dibuat bisa berkualitas. Ia meyakini sesungguhnya wisatawan Tiongkok memiliki kemampuan untuk membeli paket berkualitas.

Hanya saja ada oknum yang justru menyalahgunakan dengan praktik pariwisata yang ilegal. Lantaran itu, pemerintah Tiongkok

akan mengawasi dan menertibkan pengusaha jasa pariwisata yang ilegal di Tiongkok dan memiliki jaringan dengan pengusaha lokal Bali.

Bahkan, kebijakan penertiban yang dilakukan oleh gubernur adalah sangat penting untuk memperkuat pariwisata sebagai pilar perekonomian masyarakat dan meningkatkan kerja sama bidang pariwisata kedua pihak.

Tidak hanya itu, Konjen Tiongkok juga menyampaikan bahwa ada enam unsur yang dibutuhkan oleh wisatawan.

Pertama, makanan yang berkualitas termasuk diharapkan supaya disediakan kuliner Bali. Kedua, wisatawan Tiongkok memerlukan akomodasi hotel yang memadai dan berkualitas hotel bintang 3 hingga bintang 5.

Wisatawan Tiongkok, lanjutnya, membutuhkan transportasi yang kualitasnya baik dengan destinasi bervariasi yang menampilkan ciri alam dengan budaya yang indah serta beragam.

“Jangan hanya menikmati Pura Besakih, Pura Tanah Lot dan Pura Uluwatu, tapi juga destinasi pariwisata seperti di kabupaten lain Jembrana,

Buleleng, Tabanan, dan Klungkung bisa kami kunjungi dengan layanan yang berkualitas,” tandas Guo Haodong.

Selain itu, katanya, banyak wisatawan Tiongkok yang ingin membawa hasil kerajinan masyarakat Bali untuk dibawa pulang ke negaranya.

“Kami menyarankan agar dibuat paket wisata selama beberapa hari di Bali yang berisi program kunjungan ke destinasi wisata,

menyaksikan pementasan seni  dan kegiatan keagamaan serta mengunjungi toko-toko yang menjual industri kerajinan rakyat Bali,” pintanya.

Dengan paket kunjungan tersebut, pihaknya memastikan wisatawan Tiongkok yang datang ke Bali adalah wisatawan yang berkualitas, yang memiliki cukup uang untuk bisa berwisata, berbelanja kuliner dan hasil kerajinan masyarakat Bali.

Dengan paket seperti ini tandasnya, pihaknya memastikan tidak ada travel yang menjual paket wisata dengan harga murah seperti sekarang ini yaitu menjual paket wisata ke Bali dengan harga Rp 800 ribu selama 5 hari.

 

DENPASAR – Ada pernyataan menarik dari Konjen RRT di Denpasar Gou Haodong saat bertemu Gubernur Bali Wayan Koster di Gedung Jaya Sabha, kemarin (23/11).

Kepada Gubernur Koster, Gou Haodong berharap wisatawan Tiongkok yang datang di tahun baru dan Imlek nanti akan mendapatkan pariwisata berkualitas yang secara otomatis akan memperbaiki kembali citra pariwisata Bali sebagai “pulau surga”.

Konjen Gou juga memberi masukan bagaimana agar paket wisatawan yang dibuat bisa berkualitas. Ia meyakini sesungguhnya wisatawan Tiongkok memiliki kemampuan untuk membeli paket berkualitas.

Hanya saja ada oknum yang justru menyalahgunakan dengan praktik pariwisata yang ilegal. Lantaran itu, pemerintah Tiongkok

akan mengawasi dan menertibkan pengusaha jasa pariwisata yang ilegal di Tiongkok dan memiliki jaringan dengan pengusaha lokal Bali.

Bahkan, kebijakan penertiban yang dilakukan oleh gubernur adalah sangat penting untuk memperkuat pariwisata sebagai pilar perekonomian masyarakat dan meningkatkan kerja sama bidang pariwisata kedua pihak.

Tidak hanya itu, Konjen Tiongkok juga menyampaikan bahwa ada enam unsur yang dibutuhkan oleh wisatawan.

Pertama, makanan yang berkualitas termasuk diharapkan supaya disediakan kuliner Bali. Kedua, wisatawan Tiongkok memerlukan akomodasi hotel yang memadai dan berkualitas hotel bintang 3 hingga bintang 5.

Wisatawan Tiongkok, lanjutnya, membutuhkan transportasi yang kualitasnya baik dengan destinasi bervariasi yang menampilkan ciri alam dengan budaya yang indah serta beragam.

“Jangan hanya menikmati Pura Besakih, Pura Tanah Lot dan Pura Uluwatu, tapi juga destinasi pariwisata seperti di kabupaten lain Jembrana,

Buleleng, Tabanan, dan Klungkung bisa kami kunjungi dengan layanan yang berkualitas,” tandas Guo Haodong.

Selain itu, katanya, banyak wisatawan Tiongkok yang ingin membawa hasil kerajinan masyarakat Bali untuk dibawa pulang ke negaranya.

“Kami menyarankan agar dibuat paket wisata selama beberapa hari di Bali yang berisi program kunjungan ke destinasi wisata,

menyaksikan pementasan seni  dan kegiatan keagamaan serta mengunjungi toko-toko yang menjual industri kerajinan rakyat Bali,” pintanya.

Dengan paket kunjungan tersebut, pihaknya memastikan wisatawan Tiongkok yang datang ke Bali adalah wisatawan yang berkualitas, yang memiliki cukup uang untuk bisa berwisata, berbelanja kuliner dan hasil kerajinan masyarakat Bali.

Dengan paket seperti ini tandasnya, pihaknya memastikan tidak ada travel yang menjual paket wisata dengan harga murah seperti sekarang ini yaitu menjual paket wisata ke Bali dengan harga Rp 800 ribu selama 5 hari.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/