KUTA – Siang itu, di akhir pekan lalu, Jalan Legian Kaja, Legian, Kuta, arus lalu lintas padat merayap.
Trotoar pun penuh lalu lalang wisatawan. Baik wisatawan asing maupun domestik. ’’Hello!,’’ sapa Rizky, pegawai Hungry Chef Cafe, kepada bule yang melintas di tempatnya kerja.
Saat itu, sebelum hujan turun, sepasang bule order es kelapa. Mereka hanya minum es kelapa saja sambil ngobrol di table di bawah lukisan Dewi Sita. Selang 15 menitan, bergegas pulang, sebelum hujan turun.
Bersamaan itu, datang seorang pria mengambil pesanan beberapa paket menu. Disusul seorang perempuan, pegawai BNI Legian, yang juga pesan menu.
Berlokasi di Jalan Legian Kaja No. 99, Legian, Kuta, atau sekitar 300 meter di utara ground zero (GZ) ledakan bom Bali, cafe ini memang berseberangan dengan BNI Legian.
Sehingga, pelanggannya tak hanya bule, wisatawan domestik, pegawai bank, namun ada juga pegawai hotel.
Beberapa pejabat juga pernah mencicipi kelezatan menu khas Hungry Chef Cafe. Salah satunya, Menteri Koperasi dan UKM AA Gede Ngurah Puspayoga.
Lantas menu apa yang disukai para bule? Menu andalan Hungry Chef Cafe adalah Beef Black Pepper, Lemon Chicken, Butter Prawn. Tapi, yang paling dicari, khususnya bule adalah Beef Black Pepper.
Kenapa Beef Black Pepper alias daging sapi bertabur lada hitam paling dicari? ’’Karena, saosnya beda dengan yang lain,’’ jelas Chef Mugianto.
Sementara Tari menegaskan, cafenya semula hadir dengan keinginan branding nasi goreng dan mie. Mengapa nasi goreng? ’’Karena bule pun suka nasi goreng,’’ papar Tari.
Sementara itu, Putu Pramita alias Mita, pegawai Hungry Chef Cafe, menegaskan, tengah menyiapkan menu yang segera dirilis. ’’Kami akan segera (coming soon, Red) menambah menu baru, nasi goreng kemangi,’’ janjinya. (djo)
