32.4 C
Jakarta
9 Juni 2025, 17:22 PM WIB

Rafting Sepi Tamu, Jasa Sewa Perahu Karet di Ubud Terkena Dampak

GIANYAR โ€“ Usaha rafting atau arung jeram yang berada di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud ikut terdampak pandemi Covid-19.

Akibatnya, beberapa usaha tersebut ada yang tutup. Bahkan, usaha sewa perahu karet yang dirintis Pemerintah Desa Kedewatan ikut terdampak.

Perbekel Kedewatan I Dewa Gede Rai Dharmanta menyatakan, usaha perahu karet untuk keperluan rafting itu dirintis pihak desa sejak 2017 lalu.

Jasa sewa perahu karet dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). โ€œKami gelontorkan penyertaan modal Rp 200 juta untuk BUMDes. Kami beli 11 perahu karet,โ€ ujar Dharmanta.

Selanjutnya, perahu karet tersebut dititipkan di sejumlah usaha rafting yang berjejer di desa Kedewatan.

Pengelola rafting lantas menyewakan perahu karet milik pemerintah desa Kedewatan kepada pengunjung.

โ€œSetiap tahun kami sudah dapat Rp 15 juta. Sudah ada hasil. Kami harap, modalnya bisa kembali,โ€ ujarnya.

Namun, usaha rafting ikut terdampak Covid-19. Akibatnya, sejumlah usaha rafting tutup. Sehingga jasa penyewaan perahu karet ikut terdampak.

โ€œSekarang karena situasi begini, sewa perahu karet tidak jalan,โ€ jelasnya. Perbekel juga menunjukkan koleksi perahu karet yang ditumpuk di halaman kantor desa.

โ€œIni sebagian disimpan di kantor. Sebagian lagi masih dititipkan di tempat usaha,โ€ pungkasnya. Pihaknya berharap, pandemi Covid-19 bisa reda dan pariwisata, termasuk jasa rafting kembali normal. 

GIANYAR โ€“ Usaha rafting atau arung jeram yang berada di Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud ikut terdampak pandemi Covid-19.

Akibatnya, beberapa usaha tersebut ada yang tutup. Bahkan, usaha sewa perahu karet yang dirintis Pemerintah Desa Kedewatan ikut terdampak.

Perbekel Kedewatan I Dewa Gede Rai Dharmanta menyatakan, usaha perahu karet untuk keperluan rafting itu dirintis pihak desa sejak 2017 lalu.

Jasa sewa perahu karet dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). โ€œKami gelontorkan penyertaan modal Rp 200 juta untuk BUMDes. Kami beli 11 perahu karet,โ€ ujar Dharmanta.

Selanjutnya, perahu karet tersebut dititipkan di sejumlah usaha rafting yang berjejer di desa Kedewatan.

Pengelola rafting lantas menyewakan perahu karet milik pemerintah desa Kedewatan kepada pengunjung.

โ€œSetiap tahun kami sudah dapat Rp 15 juta. Sudah ada hasil. Kami harap, modalnya bisa kembali,โ€ ujarnya.

Namun, usaha rafting ikut terdampak Covid-19. Akibatnya, sejumlah usaha rafting tutup. Sehingga jasa penyewaan perahu karet ikut terdampak.

โ€œSekarang karena situasi begini, sewa perahu karet tidak jalan,โ€ jelasnya. Perbekel juga menunjukkan koleksi perahu karet yang ditumpuk di halaman kantor desa.

โ€œIni sebagian disimpan di kantor. Sebagian lagi masih dititipkan di tempat usaha,โ€ pungkasnya. Pihaknya berharap, pandemi Covid-19 bisa reda dan pariwisata, termasuk jasa rafting kembali normal. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/