26.1 C
Jakarta
1 Juni 2025, 11:21 AM WIB

Parah! Anggota DPR Ungkap Ada Tiket Siluman di Objek Wisata Ceking

GIANYAR โ€“ Objek wisata Ceking di Desa/Kecamatan Tegalalang yang pengelolaannya kian semrawut mendapat perhatian anggota DPR RI Nyoman Parta.

Dewan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati itu melihat ada donasi sampai 4 kali dalam satu areal. Itu di luar pembelian tiket. Jadi semacam ada tiket siluman.

Parta datang ke Ceking kemarin. โ€œHasil pertemuan sama dengan pengelola, pedagang dan pihak desa, penataan Ceking tidak bisa ditunda,โ€ ujarnya.

Kata Parta, banyak keluhan masuk ke Ceking. Mulai masalah pembangunan yang tak terkontrol, parkir hingga kebersihan.

โ€œJuga donasi sampai 4 titik. Membuat banyak  pengunjung mengeluh. Juga masyarakat umum yang melewati Ceking mengeluh karena kemacetan,โ€ jelas politisi PDIP itu.

Parta memperoleh informasi jika donasi itu dipungut oleh beberapa pihak di areal Ceking. โ€œBaru masuk kena donasi.

Ketika pengunjung hendak menjajal terasering, kembali kena donasi. Bahkan sampai ke seberang sungai kena donasi lagi sampai 4 kali,โ€ imbuhnya.

Parta pun mendapat masukan dari guide mengenai tiket siluman itu. โ€œAda yang minta sebaiknya harga tiket dinaikkan. Sehingga tidak ada lagi donasi di dalamnya,โ€ paparnya.

Apabila semua pengusaha di Ceking berjalan sendiri, bahkan sampai membuat donasi tersendiri, akan membuat citra buruk bagi dunia wisata.

โ€œKalau semua jalan sendiri. Ceking akan tinggal kenangan,โ€ jelasnya. Dia pun meminta semuanya ikut berangkulan membangun Ceking.

โ€œPemilik tanah view, pemilik kontrakan, semuanya harus bekerja sama menatakelola. Termasuk pengenaan tiket satu pintu,โ€ pintanya.

Kedatangan Parta kemarin, untuk menyatukan persepsi para pelaku wisata dan pengelola di objek wisata Ceking.

โ€œYang penting ada kesepakatan ditata. Bentuk penataannya bagaimana tentu harus duduk semua pihak. Dari Pemkab, pedagang sampai pemilik tanah,โ€ terangnya.

Parta mengaku, Ceking kini punya saingan. Pesaingnya dikelola pengusaha. Jangan sampai, Ceking ditinggalkan begitu saja.

โ€œDunia pariwisata adalah dunia pertunjukan. Oleh karena itu pemerintah harus hadir untuk merekayasa. Lengkapi dengan fasilitas pendukung apa yang di perlukan,โ€ pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bupati Gianyar, Made Mahayastra, menantang Bendesa yang mengelola Ceking berbenah. Desakan bupati itu disanggupi oleh Bendesa. 

GIANYAR โ€“ Objek wisata Ceking di Desa/Kecamatan Tegalalang yang pengelolaannya kian semrawut mendapat perhatian anggota DPR RI Nyoman Parta.

Dewan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati itu melihat ada donasi sampai 4 kali dalam satu areal. Itu di luar pembelian tiket. Jadi semacam ada tiket siluman.

Parta datang ke Ceking kemarin. โ€œHasil pertemuan sama dengan pengelola, pedagang dan pihak desa, penataan Ceking tidak bisa ditunda,โ€ ujarnya.

Kata Parta, banyak keluhan masuk ke Ceking. Mulai masalah pembangunan yang tak terkontrol, parkir hingga kebersihan.

โ€œJuga donasi sampai 4 titik. Membuat banyak  pengunjung mengeluh. Juga masyarakat umum yang melewati Ceking mengeluh karena kemacetan,โ€ jelas politisi PDIP itu.

Parta memperoleh informasi jika donasi itu dipungut oleh beberapa pihak di areal Ceking. โ€œBaru masuk kena donasi.

Ketika pengunjung hendak menjajal terasering, kembali kena donasi. Bahkan sampai ke seberang sungai kena donasi lagi sampai 4 kali,โ€ imbuhnya.

Parta pun mendapat masukan dari guide mengenai tiket siluman itu. โ€œAda yang minta sebaiknya harga tiket dinaikkan. Sehingga tidak ada lagi donasi di dalamnya,โ€ paparnya.

Apabila semua pengusaha di Ceking berjalan sendiri, bahkan sampai membuat donasi tersendiri, akan membuat citra buruk bagi dunia wisata.

โ€œKalau semua jalan sendiri. Ceking akan tinggal kenangan,โ€ jelasnya. Dia pun meminta semuanya ikut berangkulan membangun Ceking.

โ€œPemilik tanah view, pemilik kontrakan, semuanya harus bekerja sama menatakelola. Termasuk pengenaan tiket satu pintu,โ€ pintanya.

Kedatangan Parta kemarin, untuk menyatukan persepsi para pelaku wisata dan pengelola di objek wisata Ceking.

โ€œYang penting ada kesepakatan ditata. Bentuk penataannya bagaimana tentu harus duduk semua pihak. Dari Pemkab, pedagang sampai pemilik tanah,โ€ terangnya.

Parta mengaku, Ceking kini punya saingan. Pesaingnya dikelola pengusaha. Jangan sampai, Ceking ditinggalkan begitu saja.

โ€œDunia pariwisata adalah dunia pertunjukan. Oleh karena itu pemerintah harus hadir untuk merekayasa. Lengkapi dengan fasilitas pendukung apa yang di perlukan,โ€ pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, bupati Gianyar, Made Mahayastra, menantang Bendesa yang mengelola Ceking berbenah. Desakan bupati itu disanggupi oleh Bendesa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/