27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 8:02 AM WIB

Dirancang Jadi Pelabuhan Yacth, Kemenpar Minta Pelabuhan Tua Dibenahi

SINGARAJA – Kementerian Pariwisata meminta destinasi wisata di Pelabuhan Tua Buleleng alias Eks Pelabuhan Buleleng, segera dibenahi.

Sehingga destinasi wisata itu benar-benar siap menyambut para wisatawan yang melakukan perjalanan berlayar keliling dunia.

Kemarin (28/5) tim dari Kemenpar melakukan kunjungan ke Eks Pelabuhan Buleleng. Rombongan dipimpin Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo serta Sekretaris Tim, Ratna Suranti.

Rombongan melihat dari dekat kondisi dermaga tua di Pelabuhan Buleleng. Indroyono juga mengecek kondisi gedung pertemuan MR. I Gusti Ketut Pudja, wantilan di Pelabuhan Buleleng, gedung UPT Pelabuhan Buleleng, serta Museum Soenda Ketjil.

Indroyono juga melakukan pengecekan ke Monumen Puputan Jagaraga. Monument itu disebut-sebut menjadi salah satu destinasi unggulan dalam paket promosi pariwisata bahari di Bali Utara.

Kemenpar sengaja melakukang pengecekan lebih awal. Sebab pada 25-30 September mendatang, setidaknya ada 100 kapal yacht yang akan mampir di Buleleng.

Kapal layar itu mayoritas bergerak dari Darwin dan Cairns, dua kota yang berada di Benua Australia.

Sebelum mampir di Buleleng, mereka akan lebih dulu mampir di Kupang, Labuan Bajo, Sumbawa, serta Lombok.

“Kami berharap ini akan menjadi sebuah marina. Sehingga yacht itu bisa datang kapan saja. Bukan hanya pada event-event tertentu.

Apalagi di sekitar Bali ini, ada potensi sampai 5.000 kapal yacht. Itu baru dari Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia. Ini potensi yang harus diambil,” kata Indroyono.

Pria yang juga Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata itu meminta Dinas Pariwisata Buleleng membenahi sejumlah fasilitas di Pelabuhan Buleleng.

Salah satunya membuat pelayanan terpadu yang melibatkan bea cukai, karantina, imigrasi, serta otoritas pelabuhan. Sehingga wisatawan tak disulitkan dengan urusan perizinan.

Selain itu Indroyono juga menyarankan agar dermaga di Pelabuhan Buleleng dilengkapi tangga. “Tangga ini sudah kami koordinasikan dengan Dirjen Hubla.

Bisa nggak dibuatkan tangga biar bulan September selesai. Kalau ada tangga, sudah bagus semua,” tegasnya. 

SINGARAJA – Kementerian Pariwisata meminta destinasi wisata di Pelabuhan Tua Buleleng alias Eks Pelabuhan Buleleng, segera dibenahi.

Sehingga destinasi wisata itu benar-benar siap menyambut para wisatawan yang melakukan perjalanan berlayar keliling dunia.

Kemarin (28/5) tim dari Kemenpar melakukan kunjungan ke Eks Pelabuhan Buleleng. Rombongan dipimpin Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo serta Sekretaris Tim, Ratna Suranti.

Rombongan melihat dari dekat kondisi dermaga tua di Pelabuhan Buleleng. Indroyono juga mengecek kondisi gedung pertemuan MR. I Gusti Ketut Pudja, wantilan di Pelabuhan Buleleng, gedung UPT Pelabuhan Buleleng, serta Museum Soenda Ketjil.

Indroyono juga melakukan pengecekan ke Monumen Puputan Jagaraga. Monument itu disebut-sebut menjadi salah satu destinasi unggulan dalam paket promosi pariwisata bahari di Bali Utara.

Kemenpar sengaja melakukang pengecekan lebih awal. Sebab pada 25-30 September mendatang, setidaknya ada 100 kapal yacht yang akan mampir di Buleleng.

Kapal layar itu mayoritas bergerak dari Darwin dan Cairns, dua kota yang berada di Benua Australia.

Sebelum mampir di Buleleng, mereka akan lebih dulu mampir di Kupang, Labuan Bajo, Sumbawa, serta Lombok.

“Kami berharap ini akan menjadi sebuah marina. Sehingga yacht itu bisa datang kapan saja. Bukan hanya pada event-event tertentu.

Apalagi di sekitar Bali ini, ada potensi sampai 5.000 kapal yacht. Itu baru dari Australia, Selandia Baru, Singapura, dan Malaysia. Ini potensi yang harus diambil,” kata Indroyono.

Pria yang juga Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata itu meminta Dinas Pariwisata Buleleng membenahi sejumlah fasilitas di Pelabuhan Buleleng.

Salah satunya membuat pelayanan terpadu yang melibatkan bea cukai, karantina, imigrasi, serta otoritas pelabuhan. Sehingga wisatawan tak disulitkan dengan urusan perizinan.

Selain itu Indroyono juga menyarankan agar dermaga di Pelabuhan Buleleng dilengkapi tangga. “Tangga ini sudah kami koordinasikan dengan Dirjen Hubla.

Bisa nggak dibuatkan tangga biar bulan September selesai. Kalau ada tangga, sudah bagus semua,” tegasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/