33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:42 PM WIB

Eksotis, Sayang Pantai Karangsewu Kurang Tertata

NEGARA – Objek wisata Pantai Karangsewu, Gilimanuk selalu ramai didatangi wisatawan. Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mengelola objek wisata tersebut juga sudah memungut retribusi terhadap pengunjung yang masuk.

Namun, objek wisata tersebut masih belum ditata dan kekurangan sarana pendukung. Keindahan alam Pantai Karangsewu tak bisa dianggap sebelah mata.

Selain dipenuhi karang, hamparan padang rumput dan pohon bakau menambah eksotis pantai ini. Wisatawan bisa menyaksikan pemandangan

sambil duduk di padang rumput atau di bawah pohon. Mereka juga bisa menyewa perahu untuk keliling Teluk Gilimanuk.

Untuk menikmati objek wisata ini, wisatawan bermobil dipungut retribusi Rp 10 ribu. Sementara sepeda motor Rp 5 ribu.

Retribusi itu diatur dengan PP Nomor 14 tahun 2014. Sayangnya, dermaga kayu yang ada mulai rusak. Sapi atau kambing peliharaan warga kerap masuk objek wisata.

Warung yang ada juga masih sederhana dengan bangunan seadanya. “Sayang tidak ada tempat duduk. Minimal ada bangunan seperti gazebo. Sehingga kita tidak duduk lesehan di rumput,” ujar Ratna, wisatawan setempat. 

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNBB Wiriawan berjanji segera menata dan melengkapi sarana dan prasarana di objek wisata Karangsewu itu.

Penataan yang akan dilakukan yakni pembuatan landmark, dan bangunan di areal Karangsewu. Selain itu juga akan dibangun pos pantau, pagar dan pengembangan dermaga.

“Untuk rencana itu masih kita sosialisasikan kepada masyarakat dan pihak kelurahan sudah mendukung,” ujarnya.

Hewan ternak milik warga juga bakal diatur sehingga tidak merusak pemandangan,” bebernya. 

NEGARA – Objek wisata Pantai Karangsewu, Gilimanuk selalu ramai didatangi wisatawan. Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mengelola objek wisata tersebut juga sudah memungut retribusi terhadap pengunjung yang masuk.

Namun, objek wisata tersebut masih belum ditata dan kekurangan sarana pendukung. Keindahan alam Pantai Karangsewu tak bisa dianggap sebelah mata.

Selain dipenuhi karang, hamparan padang rumput dan pohon bakau menambah eksotis pantai ini. Wisatawan bisa menyaksikan pemandangan

sambil duduk di padang rumput atau di bawah pohon. Mereka juga bisa menyewa perahu untuk keliling Teluk Gilimanuk.

Untuk menikmati objek wisata ini, wisatawan bermobil dipungut retribusi Rp 10 ribu. Sementara sepeda motor Rp 5 ribu.

Retribusi itu diatur dengan PP Nomor 14 tahun 2014. Sayangnya, dermaga kayu yang ada mulai rusak. Sapi atau kambing peliharaan warga kerap masuk objek wisata.

Warung yang ada juga masih sederhana dengan bangunan seadanya. “Sayang tidak ada tempat duduk. Minimal ada bangunan seperti gazebo. Sehingga kita tidak duduk lesehan di rumput,” ujar Ratna, wisatawan setempat. 

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai TNBB Wiriawan berjanji segera menata dan melengkapi sarana dan prasarana di objek wisata Karangsewu itu.

Penataan yang akan dilakukan yakni pembuatan landmark, dan bangunan di areal Karangsewu. Selain itu juga akan dibangun pos pantau, pagar dan pengembangan dermaga.

“Untuk rencana itu masih kita sosialisasikan kepada masyarakat dan pihak kelurahan sudah mendukung,” ujarnya.

Hewan ternak milik warga juga bakal diatur sehingga tidak merusak pemandangan,” bebernya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/