AMLAPURA – Libur panjang tahun ini, tampaknya, dinikmati betul wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengeksplore keindahan Bali.
Salah satu objek wisata yang kini jadi buruan wisatawan adalah Taman Edelweiss yang terletak di Banjar Temukus, Desa Besakih, Rendang, Karangasem.
Sejak libur sekolah dua pekan lalu, Taman Edelweiss diserbu wisatawan lokal. Bahkan, pantauan Jawa Pos Radar Bali, dua hari lalu, sempat terjadi antrean panjang hingga 3 kilometer untuk sampai objek wisata buatan ini.
Hari ini, antrean panjang juga terpantau masih terjadi. Mereka berbondong-bondong ingin menikmati keindahan Taman Edelweiss dari dekat.
Ya, bentengan bunga Edelwis dan bunga gumitir yang sangat indah membuat pengunjung betah bersantai ria mengisi waktu libur bersama keluarga.
Ditambah udara sejuk dan angin semilir berembus membuat suasana makin adem. Kabid Riset dan Pembangunan Objek Wisata Pondok Edelweiss I Nengah Sueca mengakui, kunjungan wisatawan membeludak sejak beberapa hari terakhir.
Mereka datang dari pagi hingga sore. Areal parkir penuh. Tidak hanya roda dua, tapi juga empat. “Sehari bisa 1.000 orang lebih wisatawan,” bebernya.
Sayangnya, wisatawan kurang terbit. Wisatawan muda terutama. Tak sadar di antara mereka ada yang menginjak bunga di Taman Edelweiss. Padahal, sudah ada larangan menginjak bunga di tempat tersebut.
Ulah para wisatawan ini spontan ramai di dunia maya. Warganet memprotes ulah pengunjung Taman Edelweiss yang begitu tega merusak keindahan bunga-bunga di sana.
“Indonesia loh di mana attitude mu ? Gmn tata krama ? , aturan ? Sopan santun ? Semuanya di terobos :’V,” kata akun @rafflymuntazel.
“Masyarakat negara berkembang,” kritik akun @purwacndra. “Kene be tumben2 nepukin galang…selfie mengalahkan akal sehat…,” kata akun @daniswaradiarsa.
Tapi, ada juga yang sok bijak dengan komentarnya. “Rwa bineda adane,, ade ane ngerawat ade mase ane ngerusak,” kata akun@supartanacasperr.
Yang jelas, perusakan Taman Edelweiss sangat disayangkan. Seyogianya pengunjung berhati-hati dan tidak sampai merusak taman ini.