27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:49 AM WIB

Turis Lokal Berdatangan, Desa Wisata di Tabanan Masih Sepi Wisatawan

TABANAN – Kendati gelombang wisatawan domestik terus berdatangan ke Bali pada liburan Natal dan Tahun Baru,  namun sejumlah desa wisata di Tabanan masih sepi wisatawan.

Desa wisata di Tabanan sama sekali belum kecipratan dampak ekonomi meski wisatawan domestik menikmati liburan ke sejumlah destinasi wisata di Bali.

Bahkan pihak pengelola desa wisata memprediksi tahun 2021 akan masih sepi wisatawan di tengah kebijakan pemerintah pusat 

yang menutup keran kedatangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia mulai 1-14 Januari 2021 mendatang.

Ketua Pengelola Desa Wisata Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, A.A Ngurah Putra Arimbawa mengatakan, 

libur Natal dan Tahun Baru tidak membawa dampak dan pengaruh ekonomi secara signifikan ke Desa Wisata yang ada di Tabanan. 

Meski tamu domestik berlibur ke pulau Bali melalui jalur udara dan darat terus berdatangan.  

“Animo tamu domestik berlibur ke desa wisata masih minim dan sampai saat ini, sama sekali belum ada tamu yang datang ke Desa Wisata Pinge musim liburan Natal dan Tahun Baru ini,” kata Arimbawa.

Dia mengaku untuk pemesanan tiket secara via online atau bookingan pihaknya sudah membuka. Namun dari sejumlah agen travel wisata belum ada pemesanan.

Desa Wisata Pinge mulai dibuka sejak pemberlakukan new normal. Bahkan pihaknya langsung melakukan promosi wisata. 

Sayangnya hingga kini efek pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat jumlah kunjungan turun drastis.  

“Turun jumlah kunjungan kami saat ini sampai 100 persen. Libur Natal dan Tahun Baru tidak ada pengaruh,” akunya.

Dulu sebelum pandemi Covid-19, tamu yang berkunjung rata-rata setiap bulannya mencapai 450-500 wisatawan. 

Tamu yang datang dominan wisatawan mancanegara. Tapi, juga ada mahasiswa yang datang untuk belajar budaya di desa. 

Karena selama ini Desa Wisata Pinge menyajikan wisata budaya dengan memberikan sentuhan kehidupan masyarakat di desa. Sehingga tamu secara langsung menginap di rumah-rumah penduduk.

Hal yang juga disampaikan oleh Nyoman Biasa, Perbekel Desa Nyambu, Kediri, Tabanan. Desa Wisata Nyambu yang dikembangkan sejak tahun 2015 lalu 

dengan memberikan tiga paket unggulan yakni susur sawah, susur budaya, dan susur sepeda masih sepi pengunjung di musim liburan natal dan Tahun Baru.

“Kondisi pariwisata pedesaan kita memang sangat-sangat lesu, sekarang masih sepi. Sepi pengunjung sejak Mei, Juni, Juli hingga bulan ini,” akunya.

Lanjutnya, pandemi Covid-19 pengaruh luar biasa terhadap pariwisata di desa. Lantaran desa wisatawan lebih dominan pengunjung dari wisatawan mancanegara ketimbang domestik. 

Sehingga sebelum dibukanya penerbangan keluar negeri maka wisata desa belum ramai dikunjungi.

“Kami yang bergerak di wisata pedesaan berharap kondisi normal dan keran penerbangan luar negeri dibuka kembali oleh pemerintah,” pungkasnya.

TABANAN – Kendati gelombang wisatawan domestik terus berdatangan ke Bali pada liburan Natal dan Tahun Baru,  namun sejumlah desa wisata di Tabanan masih sepi wisatawan.

Desa wisata di Tabanan sama sekali belum kecipratan dampak ekonomi meski wisatawan domestik menikmati liburan ke sejumlah destinasi wisata di Bali.

Bahkan pihak pengelola desa wisata memprediksi tahun 2021 akan masih sepi wisatawan di tengah kebijakan pemerintah pusat 

yang menutup keran kedatangan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia mulai 1-14 Januari 2021 mendatang.

Ketua Pengelola Desa Wisata Pinge, Desa Baru, Kecamatan Marga, Tabanan, A.A Ngurah Putra Arimbawa mengatakan, 

libur Natal dan Tahun Baru tidak membawa dampak dan pengaruh ekonomi secara signifikan ke Desa Wisata yang ada di Tabanan. 

Meski tamu domestik berlibur ke pulau Bali melalui jalur udara dan darat terus berdatangan.  

“Animo tamu domestik berlibur ke desa wisata masih minim dan sampai saat ini, sama sekali belum ada tamu yang datang ke Desa Wisata Pinge musim liburan Natal dan Tahun Baru ini,” kata Arimbawa.

Dia mengaku untuk pemesanan tiket secara via online atau bookingan pihaknya sudah membuka. Namun dari sejumlah agen travel wisata belum ada pemesanan.

Desa Wisata Pinge mulai dibuka sejak pemberlakukan new normal. Bahkan pihaknya langsung melakukan promosi wisata. 

Sayangnya hingga kini efek pandemi Covid-19 yang masih berlangsung membuat jumlah kunjungan turun drastis.  

“Turun jumlah kunjungan kami saat ini sampai 100 persen. Libur Natal dan Tahun Baru tidak ada pengaruh,” akunya.

Dulu sebelum pandemi Covid-19, tamu yang berkunjung rata-rata setiap bulannya mencapai 450-500 wisatawan. 

Tamu yang datang dominan wisatawan mancanegara. Tapi, juga ada mahasiswa yang datang untuk belajar budaya di desa. 

Karena selama ini Desa Wisata Pinge menyajikan wisata budaya dengan memberikan sentuhan kehidupan masyarakat di desa. Sehingga tamu secara langsung menginap di rumah-rumah penduduk.

Hal yang juga disampaikan oleh Nyoman Biasa, Perbekel Desa Nyambu, Kediri, Tabanan. Desa Wisata Nyambu yang dikembangkan sejak tahun 2015 lalu 

dengan memberikan tiga paket unggulan yakni susur sawah, susur budaya, dan susur sepeda masih sepi pengunjung di musim liburan natal dan Tahun Baru.

“Kondisi pariwisata pedesaan kita memang sangat-sangat lesu, sekarang masih sepi. Sepi pengunjung sejak Mei, Juni, Juli hingga bulan ini,” akunya.

Lanjutnya, pandemi Covid-19 pengaruh luar biasa terhadap pariwisata di desa. Lantaran desa wisatawan lebih dominan pengunjung dari wisatawan mancanegara ketimbang domestik. 

Sehingga sebelum dibukanya penerbangan keluar negeri maka wisata desa belum ramai dikunjungi.

“Kami yang bergerak di wisata pedesaan berharap kondisi normal dan keran penerbangan luar negeri dibuka kembali oleh pemerintah,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/