MANGUPURA – Calon Legislatif (Caleg) I Nyoman Satria dari PDIP dapil Mengwi dikabarkan meraih suara tertinggi dengan angka 21.190 suara.
Perolehan suara ini sama saja nilainya dengan tiga kursi di DPRD Badung. Berdasar data sementara, tiga nama kader PDIP dapil Mengwi yang diprediksi lolos adalah I Nyoman Satria (21.190),
I Wayan Regep (8.407), I Wayan Edy Sanjaya (7.339), I Made Yudana (6.773), Ida Bagus Alit Arga Patra (3.777), I Made Suwardana (3.742), Ni Luh Gede Rarahita Sukma Dewi (3.719) dan Ni Komang Tri Ani (2.943).
Sedangkan dua kursi nonmoncong putih yakni I Made Sunarta dari Demokrat (6.093) dan I Wayan Suyasa dari Golkar (5.341).
Menariknya dalam pertarungan di Mengwi ini, dari total 10 kursi, ada lima anggota DPRD Badung atau incumbent yang tersingkir.
Dua di antaranya dalam Pileg kemarin kembali bertarung di grup Mengwi, yakni I Made Oka Suadnyana (Golkar) dan I Nyoman Wardana Erawan (Demokrat).
Sementara dua anggota dewan Badung yang maju ke DPRD Bali namun juga gagal adalah I Made Sudarta (Hanura) dan Kadek Sudarmaja (Gerindra).
Sedangkan I Nyoman Ardana memang memilih istirahat dan tidak bertarung. Itu artinya, di dapil Mengwi, Nyoman Satria meraih suara tertinggi.
Dia bahkan berhasil mencetak sejarah baru sepanjang sejarah perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di Gumi Keris.
Pasalnya, dari hitung-hitungan jumlah kursi, dia mampu mendongkrak tambahan kursi PDI Perjuangan dapil Mengwi menjadi 8 kursi.
Karena PDI Perjuangan untuk Dapil 1 Mengwi periode sebelumnya hanya mampu merebut 3 kursi dari 10 kursi yang tersedia.
Tapi, di Pileg 17 April lalu, raihan kursi moncong putih diprediksi naik dua kali lipat menjadi 8 kursi. Luar biasa.
“Kalau dihitung hampir sama dengan dua setengah kursi untuk dapil Mengwi,” kata Satria kepada Jawa Pos Radar Bali. Perolehan suara dia mampu mengatrol suara rekan-rekannya untuk naik menjadi anggota DPRD Bali.
Hasil pemilu ini membuat dia puas. “Mudah-mudahan saja tidak ada perubahan, pleno di Kecamatan masih berlangsung,” jelasnya.
Mengenai strategi merebut suara, Satria mengaku tidak ada strategi khusus selain berbuat dan bekerja untuk masyarakat.
Satria mengaku untuk tarung Pileg 17 April lalu, pihaknya sudah mempersiapkan diri sejak 5 tahun lalu. Selain itu, dalam mengabdi sebagai wakil rakyat di parlemen Badung,
dirinya juga selalu berpedoman pada konsep Tri Kaya Parisuda yakni tiga perilaku yang harus disucikan antara lain pikiran, perkataan dan perbuatan harus sama ke masyarakat.
“Intinya saya tidak suka bohong ke masyarakat. Apa yang saya janjikan ke masyarakat, pasti saya tepati,” tegasnya.
Atas keberhasilan ini, dia menyampaikan terima kasih kepada tim dan relawan Bares (Barisan Satria) yang sejak awal berjibaku ikut berjuang mendulang suara di seluruh desa dan TPS di Kecamatan Mengwi.
“Ini juga berkat kerja keras tim dan relawan yang begitu gigih turun ke bawah untuk mencari dukungan. Dan ini semua sukses, bahkan ada beberapa TPS nyaris seratus persen memilih Satria,” pungkasnya.
