TIBUBENENG – Di pekan ketiga, Bali United akan melakoni laga tandang perdana mereka menghadapi Persija Jakarta pada tanggal 31 Mei mendatang.
Pertandingan belum bergulir, namun masalah sudah datang. Kemungkinan besar laga antara Persija Jakarta menghadapi Bali United tidak akan digelar di Jabodetabek.
Menurut informasi, pertandingan pekan ketiga ini akan dialihkan ke Stadion Kapten Dipta Gianyar, kandang Bali United.
Artinya, jika Bali United menjadi tuan rumah, Brwa Hekmat Nouri dkk akan melakoni laga kandang ketiga beruntun.
Itu sebabnya sang arsitek Stefano Teco Cugurra masih pikir-pikir apakah akan bermain di Stadion Dipta lebih dulu atau tidak.
Sebab, jalan terjal bakal dilewati Serdadu Tridatu di tiga laga terakhir Liga 1 2019 karena akan melakoni tiga laga tandang beruntun.
“Biasa dari tahun-tahun sebelumnya waktu Persija Jakarta tidak mendapatkan izin dari kepolisian, biasanya bermain di Bantul (Stadion Sultan Agung) atau di Solo (Stadion Manahan).
Dua tempat ini sering dipakai,” terang Teco saat ditemui usai sesi latihan di Finn’s Recreation Club, Tibubeneng, kemarin malam.
“Masalah muncul waktu tukar seperti ini. Pasti kami bagus main di home selama tiga kali beruntun. Tapi saat putaran kedua, kami main di laga tandang
dalam empat pertandingan terakhir. Waktu tukar tempat, pasti akan susah,” tambah pelatih kelahiran Rio De Janeiro, Brazil tersebut.
Perlu diketahui, Persija Jakarta tidak akan mungkin memakai Stadion Manahan Solo karena masih dalam tahap renovasi.
Stadion Sultan Agung Bantul pun masih dalam kondisi 50:50 untuk dipakai oleh Persija Jakarta karena Kalteng Putra sudah lebih dulu memakai Stadion Sultan Agung sebagai markasnya.
Pada Selasa mendatang (28/5), Kalteng juga bertindak sebagai tuan rumah untuk menghadapi Perseru Badak Lampung FC.
