33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:53 PM WIB

Rintig: Operasi Patah Tulang Nol Rupiah, JKN-KIS Sungguh Luar Biasa

SINGARAJA – Tidak ada seorangpun yang menginginkan terkena musibah, begitu juga seperti yang diutarakan oleh Ni Wayan Rintig, 79.

Ia tak pernah menyangka akan terjatuh saat sedang berjalan di rumahnya. Ia pun menceritakan musibah yang dialaminya kepada tim jamkesnews pada Rabu (11/9) saat hendak pulang dari rumah sakit.

“Saya tidak menyangka akan mengalami musibah ini, saya terjatuh di rumah saat sedang berjalan dan saya merasa kaki saya sangat sakit dan tidak bisa digerakkan,

langsung saya dilarikan ke rumah sakit oleh anak saya. Sesampainya di rumah sakit, saya langsung mengatakan kepada petugas rumah sakit bahwa saya

menggunakan jaminan kesehatan dari program JKN-KIS, dengan cepat dan tanggap petugas rumah sakit melakukan

penanganan terhadap kaki saya, dilakukan serangkaia  penanganan medis salah satunya dilakukan rontgen pada kaki saya,” tutur Rintig.

Setelah menunggu beberapa waktu dan keluar hasil rontgen yang dilakukan. “Begitu menerima hasil rontgen, ternyata terjadi patah tulang pada kaki saya dan harus dilakukan tindakan operasi,

saya tidak menyangka akan sefatal ini akibat terjatuh biasa di rumah namun saya tenang menghadapinya

karena saya telah terlindungi oleh program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” Imbuhnya sambil tersenyum.

Rintig – begitu sapaannya menambahkan bahwa bahwa pelayanan yang ia dapat sangat memuaskan dirinya.

“Dari awal saya masuk rumah sakit, hingga saya diijinkan pulang, tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan, tidak ada diskriminasi pelayanan

antara pasien umum dengan pasien peserta program JKN-KIS seperti saya, saya dilayani dengan sangat baik oleh petugas rumah sakit,” ungkapnya

Ia pun mengaku beruntung karena telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Pasalnya, semua biaya pelayanan kesehatan dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

“Saya tidak sanggup jika harus membayar biaya operasi saya sendiri, karena saya tahu biaya pelayanan kesehatan saat ini tidaklah murah.

Entah berapa biaya yang harus saya dan keluarga keluarkan jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS. Dari tagihan biaya operasi saya, tertera menghabiskan

puluhan juta rupiah dan semua biaya tersebut ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, betapa kagetnya saya dan keluarga

karena tidak ada mengeluarkan biaya satu rupiahpun untuk operasi saya ini. Saya sangat bersyukur telah menjadi peserta JKN-KIS,”  ucapnya dengan penuh bahagia

Menurutnya, program JKN-KIS adalah program pemerintah yang sangat besar manfaatnya dalam membantu warga masyarakat yang sedang sakit.

“Berkat program JKN-KIS, saya tidak perlu khawatir lagi akan biaya pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Dengan adanya program pemerintah ini, saya yakin telah banyak masyarakat yang terbantu dan mempunyai harapan serta kesempatan hidup yang lebih panjang,”  ujarnya

“Saya telah merasakan manfaat besar dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan seolah menjadi pahlawan bagi saya dan keluarga.

Saya tidak tahu jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS, berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk operasi patah tulang pada kaki saya.

Berkat JKN-KIS kaki saya bisa tertangani dengan baik. Sudah tidak terhitung lagi berapa rupiah yang telah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk

menyelamatkan nyawa peserta JKN-KIS yang sedang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan serta biaya dari pelayanan kesehatan tersebut,” tambahnya

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar rutin dalam membayar iuran JKN-KIS. “Jangan pernah merasa rugi menjadi peserta JKN-KIS dan rutin membayar iuran karena

apabila kita tidak menggunakannya, berarti kita dalam keadaan sehat dan iuran yang telah dibayarkan dapat digunakan oleh

peserta lain yang sedang sakit dan memerlukan biaya pengobatan seperti saya. Bangga dong ya bisa menjadi pahlawan bagi sesama,” katanya

Ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada peserta yang telah rutin membayar iuran. “Saya sadar bahwa biaya operasi saya ini bekat iuran dari peserta yang rutin membayar iuran

namun tidak atau belum pernah menggunakannya. Saya doakan semoga peserta yang rutin membayar iuran selalu dalam keadaan sehat karena

berkat iuran yang dibayarkan rutin setiap bulan dapat membantu banyak peserta lain yang sdang sakit. Gotong royong adalah prinsip yang dianut oleh BPJS Kesehatan,

dan prinsip ini telah dibuktikan secara nyata oleh BPJS Kesehatan melalui tolong menolong antara peserta yang sehat menolong peserta yang sakit,” Imbuh nenek asal Tabanan ini

Ia pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah yang telah mencanangkan program ini,

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program yang telah menyelenggarakan dengan sangat baik dan tentunya kepada rumah sakit yang telah melayaninya dengan sangat baik pula. (rba)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SINGARAJA – Tidak ada seorangpun yang menginginkan terkena musibah, begitu juga seperti yang diutarakan oleh Ni Wayan Rintig, 79.

Ia tak pernah menyangka akan terjatuh saat sedang berjalan di rumahnya. Ia pun menceritakan musibah yang dialaminya kepada tim jamkesnews pada Rabu (11/9) saat hendak pulang dari rumah sakit.

“Saya tidak menyangka akan mengalami musibah ini, saya terjatuh di rumah saat sedang berjalan dan saya merasa kaki saya sangat sakit dan tidak bisa digerakkan,

langsung saya dilarikan ke rumah sakit oleh anak saya. Sesampainya di rumah sakit, saya langsung mengatakan kepada petugas rumah sakit bahwa saya

menggunakan jaminan kesehatan dari program JKN-KIS, dengan cepat dan tanggap petugas rumah sakit melakukan

penanganan terhadap kaki saya, dilakukan serangkaia  penanganan medis salah satunya dilakukan rontgen pada kaki saya,” tutur Rintig.

Setelah menunggu beberapa waktu dan keluar hasil rontgen yang dilakukan. “Begitu menerima hasil rontgen, ternyata terjadi patah tulang pada kaki saya dan harus dilakukan tindakan operasi,

saya tidak menyangka akan sefatal ini akibat terjatuh biasa di rumah namun saya tenang menghadapinya

karena saya telah terlindungi oleh program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan,” Imbuhnya sambil tersenyum.

Rintig – begitu sapaannya menambahkan bahwa bahwa pelayanan yang ia dapat sangat memuaskan dirinya.

“Dari awal saya masuk rumah sakit, hingga saya diijinkan pulang, tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan, tidak ada diskriminasi pelayanan

antara pasien umum dengan pasien peserta program JKN-KIS seperti saya, saya dilayani dengan sangat baik oleh petugas rumah sakit,” ungkapnya

Ia pun mengaku beruntung karena telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Pasalnya, semua biaya pelayanan kesehatan dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

“Saya tidak sanggup jika harus membayar biaya operasi saya sendiri, karena saya tahu biaya pelayanan kesehatan saat ini tidaklah murah.

Entah berapa biaya yang harus saya dan keluarga keluarkan jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS. Dari tagihan biaya operasi saya, tertera menghabiskan

puluhan juta rupiah dan semua biaya tersebut ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan, betapa kagetnya saya dan keluarga

karena tidak ada mengeluarkan biaya satu rupiahpun untuk operasi saya ini. Saya sangat bersyukur telah menjadi peserta JKN-KIS,”  ucapnya dengan penuh bahagia

Menurutnya, program JKN-KIS adalah program pemerintah yang sangat besar manfaatnya dalam membantu warga masyarakat yang sedang sakit.

“Berkat program JKN-KIS, saya tidak perlu khawatir lagi akan biaya pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Dengan adanya program pemerintah ini, saya yakin telah banyak masyarakat yang terbantu dan mempunyai harapan serta kesempatan hidup yang lebih panjang,”  ujarnya

“Saya telah merasakan manfaat besar dari Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan seolah menjadi pahlawan bagi saya dan keluarga.

Saya tidak tahu jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS, berapa biaya yang harus saya keluarkan untuk operasi patah tulang pada kaki saya.

Berkat JKN-KIS kaki saya bisa tertangani dengan baik. Sudah tidak terhitung lagi berapa rupiah yang telah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk

menyelamatkan nyawa peserta JKN-KIS yang sedang sakit dan membutuhkan pelayanan kesehatan serta biaya dari pelayanan kesehatan tersebut,” tambahnya

Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar rutin dalam membayar iuran JKN-KIS. “Jangan pernah merasa rugi menjadi peserta JKN-KIS dan rutin membayar iuran karena

apabila kita tidak menggunakannya, berarti kita dalam keadaan sehat dan iuran yang telah dibayarkan dapat digunakan oleh

peserta lain yang sedang sakit dan memerlukan biaya pengobatan seperti saya. Bangga dong ya bisa menjadi pahlawan bagi sesama,” katanya

Ia pun mengucapkan rasa terima kasihnya kepada peserta yang telah rutin membayar iuran. “Saya sadar bahwa biaya operasi saya ini bekat iuran dari peserta yang rutin membayar iuran

namun tidak atau belum pernah menggunakannya. Saya doakan semoga peserta yang rutin membayar iuran selalu dalam keadaan sehat karena

berkat iuran yang dibayarkan rutin setiap bulan dapat membantu banyak peserta lain yang sdang sakit. Gotong royong adalah prinsip yang dianut oleh BPJS Kesehatan,

dan prinsip ini telah dibuktikan secara nyata oleh BPJS Kesehatan melalui tolong menolong antara peserta yang sehat menolong peserta yang sakit,” Imbuh nenek asal Tabanan ini

Ia pun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemerintah yang telah mencanangkan program ini,

BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program yang telah menyelenggarakan dengan sangat baik dan tentunya kepada rumah sakit yang telah melayaninya dengan sangat baik pula. (rba)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/