24.7 C
Jakarta
10 November 2024, 6:25 AM WIB

Wastafel ANTIC-19, Solusi Kreatif Mahasiswa UMM untuk Warga Desa Cupel

NEGARA – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) melakukan serah terima alat cuci tangan portable di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Alat cuci tangan portable yang dibuat oleh PMM kelompok 58 gelombang 6 UMM tahun 2020 ini diberi nama ANTIC-19.

ANTIC-19 merupakan akronim dari Alat cuci taNgan anTI covid-19. Tujuan pembuatan ANTIC-19 ini agar warga Desa Cupel selalu ingat untuk mencuci tangannya, sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apapun.

Pembuatan ANTIC-19 ini dinaungi oleh Ongko Fatahilah Pasha (Koordinator Desa), Ghita Vellia Saputri, Ellena Zahra Lembayung, dan Muhammad Nur Eko Prastyo.

Serta dibantu oleh Muasif dalam proses pembuatan ANTIC-19. Perbedaan dengan alat cuci tangan yang lainnya alat yang dibuat menggunakan pedal injak untuk membuka keran,

sehingga tidak ada sentuhan antara tangan dengan keran, karena salah satu anggota tubuh yang rentan menjadi awal penyebaran covid-19 adalah tangan,

ANTIC-19 merupakan alat yang sangat berguna untuk warga desa Cupel. Terutama, karena ANTIC-19 sesuai dengan protokol kesehatan.

Di mana masyarakat diiimbau untuk selalu mencuci tangan, tidak boleh bersentuhan antara satu dengan yang lain. Hal itu sudah sangat sesuai dengan cara kerja dan tujuan dari ANTIC-19.

Pembuatan ANTIC-19 dibimbing oleh dosen Pembimbing Lapangan yaitu Isdian Anggraeny S.H.,MKn. Alat ini kami (kelompok 58) buat sebanyak 2 alat.

Mengingat banjar yang ada di Desa Cupel adalah empat. Maka kelompok 58 berinisatif untuk membuat dua alat. Agar dua banjar mendapat masing-masing satu alat.

“Pembuatan ANTIC-19 ini merupakan program kerja (proker) besar kelompok kami. Kami sengaja membuat 2 alat supaya 2 banjar

di Desa Cupel ini mendapat masing-masing 1 alat,” terang koordinator PMM kelompok 58 gelombang 6 UMM tahun 2020 Ongko Fatahilah Pasha.

“Kami berharap agar warga di sini semakin sering melakukan kebiasaan cuci tangan untuk membantu dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Karena jika bukan diri kita sendiri yang memulai untuk hidup bersih, siapa lagi?,” lanjut Ongko Fatahilah Pasha.

Perbekel Cupel Usman memberikan apresiasi atas sumbangsih kelompok 58. “Terima kasih dari teman-teman PMM kelompok 58 UMM

sudah memberikan alat ini yang sangat membantu bagi desa kami. Yang kedua alat ini juga dapat membantu kegiatan-kegiatan yang berada di banjar seperti kegiatan posyandu,

harapan kita semoga dari desa dapat membuat seperti alat ini dan juga alat ini dapat digunakan oleh masyarakat desa cupel untuk beberapa kepentingan,” ujar Usman.

“Harapan saya, mewakili perangkat desa lainnya adalah dengan adanya ANTIC-19 ini warga Desa Cupel bisa lebih menjaga kebersihannya, dengan selalu ingat untuk mencuci tangannya

sebelum maupun setelah melakukan apapun dan saya mewakili Desa Cupel juga berterimakasih atas ide kreatif dari adik-adik PMM UMM ini, semoga covid-19 bisa secepatnya berakhir,” imbuh Idham Khalid, Selaku Sekretaris Desa Cupel.

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa UMM ini sudah memasuki minggu ke-3 kegiatan. Sebelumnya, Mahasiswa UMM sudah melakukan kegiatan lainnya yang tak kalah bermanfaat.

Seperti sosialisasi “Door to Door”, pembagian masker dan handsanitaizer, membantu anggota posyandu dalam menjalankan posyandu rutin

dan selanjutnya anggota PMM kelompok 58 UMM akan mengadakan pemberian makanan sehat yang akan diberikan ke warga Desa Cupel.

“Kami di sini mengabdi kepada Desa Cupel untuk sama-sama memutus rantai penyebaran covid-19 khususnya di Desa Cupel ini,” terang Ongko. 

NEGARA – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) melakukan serah terima alat cuci tangan portable di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.

Alat cuci tangan portable yang dibuat oleh PMM kelompok 58 gelombang 6 UMM tahun 2020 ini diberi nama ANTIC-19.

ANTIC-19 merupakan akronim dari Alat cuci taNgan anTI covid-19. Tujuan pembuatan ANTIC-19 ini agar warga Desa Cupel selalu ingat untuk mencuci tangannya, sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apapun.

Pembuatan ANTIC-19 ini dinaungi oleh Ongko Fatahilah Pasha (Koordinator Desa), Ghita Vellia Saputri, Ellena Zahra Lembayung, dan Muhammad Nur Eko Prastyo.

Serta dibantu oleh Muasif dalam proses pembuatan ANTIC-19. Perbedaan dengan alat cuci tangan yang lainnya alat yang dibuat menggunakan pedal injak untuk membuka keran,

sehingga tidak ada sentuhan antara tangan dengan keran, karena salah satu anggota tubuh yang rentan menjadi awal penyebaran covid-19 adalah tangan,

ANTIC-19 merupakan alat yang sangat berguna untuk warga desa Cupel. Terutama, karena ANTIC-19 sesuai dengan protokol kesehatan.

Di mana masyarakat diiimbau untuk selalu mencuci tangan, tidak boleh bersentuhan antara satu dengan yang lain. Hal itu sudah sangat sesuai dengan cara kerja dan tujuan dari ANTIC-19.

Pembuatan ANTIC-19 dibimbing oleh dosen Pembimbing Lapangan yaitu Isdian Anggraeny S.H.,MKn. Alat ini kami (kelompok 58) buat sebanyak 2 alat.

Mengingat banjar yang ada di Desa Cupel adalah empat. Maka kelompok 58 berinisatif untuk membuat dua alat. Agar dua banjar mendapat masing-masing satu alat.

“Pembuatan ANTIC-19 ini merupakan program kerja (proker) besar kelompok kami. Kami sengaja membuat 2 alat supaya 2 banjar

di Desa Cupel ini mendapat masing-masing 1 alat,” terang koordinator PMM kelompok 58 gelombang 6 UMM tahun 2020 Ongko Fatahilah Pasha.

“Kami berharap agar warga di sini semakin sering melakukan kebiasaan cuci tangan untuk membantu dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

Karena jika bukan diri kita sendiri yang memulai untuk hidup bersih, siapa lagi?,” lanjut Ongko Fatahilah Pasha.

Perbekel Cupel Usman memberikan apresiasi atas sumbangsih kelompok 58. “Terima kasih dari teman-teman PMM kelompok 58 UMM

sudah memberikan alat ini yang sangat membantu bagi desa kami. Yang kedua alat ini juga dapat membantu kegiatan-kegiatan yang berada di banjar seperti kegiatan posyandu,

harapan kita semoga dari desa dapat membuat seperti alat ini dan juga alat ini dapat digunakan oleh masyarakat desa cupel untuk beberapa kepentingan,” ujar Usman.

“Harapan saya, mewakili perangkat desa lainnya adalah dengan adanya ANTIC-19 ini warga Desa Cupel bisa lebih menjaga kebersihannya, dengan selalu ingat untuk mencuci tangannya

sebelum maupun setelah melakukan apapun dan saya mewakili Desa Cupel juga berterimakasih atas ide kreatif dari adik-adik PMM UMM ini, semoga covid-19 bisa secepatnya berakhir,” imbuh Idham Khalid, Selaku Sekretaris Desa Cupel.

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa UMM ini sudah memasuki minggu ke-3 kegiatan. Sebelumnya, Mahasiswa UMM sudah melakukan kegiatan lainnya yang tak kalah bermanfaat.

Seperti sosialisasi “Door to Door”, pembagian masker dan handsanitaizer, membantu anggota posyandu dalam menjalankan posyandu rutin

dan selanjutnya anggota PMM kelompok 58 UMM akan mengadakan pemberian makanan sehat yang akan diberikan ke warga Desa Cupel.

“Kami di sini mengabdi kepada Desa Cupel untuk sama-sama memutus rantai penyebaran covid-19 khususnya di Desa Cupel ini,” terang Ongko. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/