DENPASAR – Sebagai partai baru, PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Bali ikut berbangga. Sebab, walau berhasil punya satu kursi masing-masing DPRD Kota Denpasar dan DPRD Provinsi Bali tak membuat partai yang mengklaim partai anak muda ini absen mengikuti kontestasi Pilkada 2020. Pada pilkada kali kedua ini bagi mereka dukungan yang diberikan tak sia-sia.
Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto mengusung paslon IGN Jaya Negara- I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) sedangkan di daerah lain hanya sebagai partai pendukung karena tidak memiliki kursi yakni di Jembrana mengusung Tamba-Ipat (I Wayan Tamba dan I Gede Ngurah Patriana Krisna), Karangasem Dana -Dipa ( I Gede Dana dan I Wayan Arta Dipa, Tabanan juga mendukung Jaya-Wira I Komang Gede Sanjaya-I Made Edi Wirawan). Sedangkan Bangli kalah karena mendukung I Made Subrata dan Ngakan Kutha Parwata paket Bagus.
“Untuk Bangli sebenarnya kami sudah ada komunikasi dengan Nyoman Sedana Arta tetapi karena kader PSI Bangli lebih mendukung paslon 2, ya kami berikan rekomendasi untuk paslon 2. Kami kan bottom up sifatnya,” ujar politisi asal Karangasem ini.
Nah, untuk di Badung PSI memang absen karena konsolidasi awal membentuk koalisi dengan Golkar dan Demokrat ujungnya gagal, karena Golkar mendadak memberi dukungan kepada incumbent Giriasa.
Meski tak punya kursi, kali kedua mengikuti ajang pilkada membuat pihaknya all out membuktikan bahwa partai baru juga memberikan pengaruh. Ia menyebut kader terus bekerja bergerak sampai akar rumput dengan mendukung secara maksimal.
Katanya melewati pilkada 2020 juga sebagai pemanasan mesin partai untuk menghadapi pemilu 2024
“Bersyukur tentu terutama bagi kader pengurus baru yang penting pemanasan 2024 mereka berkesempatan kepada masyarakat ikut kampanye dan masyarakat mengenal PSI seperti Jembrana,” ujarnya.
Selanjutnya, 19 Desember mendatang PSI mengadakan Kopi Darat Wilayah (kopdarwil) untuk evaluasi pilkada 2020 dan evaluasi untuk ke depannya.