SEMARAPURA – Sempat beroperasi selama lima hari, Kapal roll on roll off (roro) KMP Nusa Jaya Abadi kembali tidak beroperasi mulai kemarin (4/1).
Itu lantaran kapal tersebut menjalani perbaikan lanjutan di Dermaga Nusa Penida. Pasalnya terdapat retakan-retakan pada pisang-pisang kapal sehingga perlu dilakukan pengelasan untuk mencegah terjadinya kerusakan lebih luas lagi.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sucitra membenarkan KMP Nusa Jaya Abadi kembali tidak beroperasi.
Setelah menjalani ujicoba mulai 30 Desember 2020 – 3 Januari 2021, menurutnya, perlu kembali dilakukan pengecekan pada kapal tersebut.
Akhirnya kapal tersebut dinyatakan dalam kondisi baik untuk dioperasikan. “Jadi setelah diuji coba, kembali dicek,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Angkutan dan Sarana, Komang Sudiarta menambahkan, dilakukannya perbaikan lanjutan mulai kemarin lantaran ditemukannya retakan-retakan pada pisang-pisang kapal.
Perbaikan dilakukan berupa pengelasan terhadap pisang-pisang kapal yang mengalami keretakan.
“Karena kami lihat gelombangnya bagus, kami putuskan dikerjakan hari ini. Kami sudah sudah umumkan berkaitan dengan kondisi ini, baik melalui sosial media maupun pengeras suara,” ujar Komang Sudiarta.
Selama menjalani perbaikan lanjutan, menurutnya, masyarakat yang hendak ke Nusa Penida melalui Pelabuhan Padangbai tidak perlu khawatir.
Sebab untuk penyeberangan barang bisa menggunakan dua kapal LCT yang sudah disiapkan. Sementara untuk penyeberangan orang bisa memanfaatkan boat yang ada.
“Jadi, masyarakat tetap akan terlayani,” jelasnya. Untuk waktu perbaikan, pihaknya belum bisa memastikannya.
Namun, diperkirakan membutuhkan waktu hingga dua hari. “Perbaikan lanjutan sudah mulai dikerjakan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Nusa Jaya Abadi yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Padangbai, Karangasem – Dermaga Kecamatan Nusa Penida,
Klungkung baru saja mulai kembali beroperasi Kamis (8/10) tahun 2020 setelah sebulan menjalani masa pemeliharaan.
Pada Sabtu (17/10), Kapal Nusa Jaya Abadi tidak bisa lagi dioperasikan akibat menabrak pemecah gelombang setelah terombang-ambing arus laut yang kuat.
Sebab akibat peristiwa tersebut, kemudi kiri kapal patah dan daun baling-baling kiri juga mengalami perubahan bentuk.
