DENPASAR – Bali United tergabung di grup G bersama Hanoi FC dan Boeung Ket dan pemenang play-off 1 di AFC Cup 2021 yang kemungkinan besar digelar Juni mendatang.
Gelandang bertahan Bali United Brwa Nouri mengungkapkan jika tim-tim yang tergabung di grup G tidak boleh dipandang sebelah mata.
Jika salah sedikit saja, tersingkir menjadi taruhannya. Sebab musim ini berbeda dari musim-musim sebelumnya yang menggunakan format round robin alias masing-masing tim melakoni pertandingan home-away.
Hanya saja, Serdadu Tridatu akan menemui kendala di AFC Cup. Bukan soal lawan yang lebih sulit, namun persiapan yang masih belum matang.
Hingga sekarang, Liga 1 belum berjalan. Praktis sudah hampir 11 bulan Liga 1 hiatus. Kondisi pemain jadi tidak menentu.
Belum lagi fisik mereka yang kurang maksimal karena hanya berlatih ringan atau menjalani fun football dengan komunitas sepak bola. Bagi Brwa Nouri, tanpa kompetisi menjadi sesuatu yang buruk.
“Tentu saja! Tidak bisa dipercaya bahwa disini (Indonesia) menjadi satu-satunya negara yang tidak bisa memainkan sepak bola (liga). Saya tidak mengerti kenapa hal ini terjadi,” tutupnya.
DENPASAR – Bali United tergabung di grup G bersama Hanoi FC dan Boeung Ket dan pemenang play-off 1 di AFC Cup 2021 yang kemungkinan besar digelar Juni mendatang.
Gelandang bertahan Bali United Brwa Nouri mengungkapkan jika tim-tim yang tergabung di grup G tidak boleh dipandang sebelah mata.
Jika salah sedikit saja, tersingkir menjadi taruhannya. Sebab musim ini berbeda dari musim-musim sebelumnya yang menggunakan format round robin alias masing-masing tim melakoni pertandingan home-away.
Hanya saja, Serdadu Tridatu akan menemui kendala di AFC Cup. Bukan soal lawan yang lebih sulit, namun persiapan yang masih belum matang.
Hingga sekarang, Liga 1 belum berjalan. Praktis sudah hampir 11 bulan Liga 1 hiatus. Kondisi pemain jadi tidak menentu.
Belum lagi fisik mereka yang kurang maksimal karena hanya berlatih ringan atau menjalani fun football dengan komunitas sepak bola. Bagi Brwa Nouri, tanpa kompetisi menjadi sesuatu yang buruk.
“Tentu saja! Tidak bisa dipercaya bahwa disini (Indonesia) menjadi satu-satunya negara yang tidak bisa memainkan sepak bola (liga). Saya tidak mengerti kenapa hal ini terjadi,” tutupnya.
