29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:33 AM WIB

Sisi Lain Jembatan Titi Gantung Marga; Lokasi Favorit Pelaku Ulah Pati

TABANAN – Aksi bunuh diri yang dilakukan di Jembatan Titi Gantung, Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan, ternyata bukan hanya dilakukan seorang pelajar SMK asal Banjar Tiyingan,

Desa Pelaga, Badung, berinisial I Made E, tapi juga pernah beberapa kali jadi lokasi percobaan bunuh diri warga setempat.

Perbekel Desa Cau Belayu I Putu Eka Jayantara mengaku Jembatan Titi Gantung ini memang kerap dijadikan sebagai tempat aksi bunuh diri.

Menurutnya, sejak dua tahun terakhir sudah empat kali kejadian bunuh diri di jembatan angker ini. Kejadian pertama anak muda dari Desa Ayunan, Kabupaten Badung.

Kejadian kedua menimpa seorang bule yang depresi. Kasus ketiga atau tepatnya setahun lalu seorang perempuan dari Sangeh, Kabupaten Badung, diduga karena ada masalah asmara.

Terakhir adalah pelajar SMK berinsial Made E. “Sudah banyak korban bunuh diri di jembatan ini. Dan jarak aksi bunuh diri selalu berdekatan,” ungkap Putu Eka Jayantara.

Jayantara menambahkan, di Jembatan Titi Gantung ini juga sempat dijadikan aksi percobaan bunuh diri sekitar enam bulan lalu. Namun, korban sekaligus pelaku gagal melakukan aksinya.

Kejadian tersebut menimpa seorang perempuan bermobil asal Kecamatan Petang, Badung. Awalnya perempuan ini dilihat linglung dan sempat berbelanja di warung bakso terdekat.

Kemudian baksonya ini tidak dimakan. “Karena mondar mandir tak jelas, warga sekitar curiga wanita ini sudah dipinggir jembatan. Kemudian niatnya itu digagalkan warga,” terangnya.  

Menurut dia, jembatan Titi Gantung ini dibuat tahun 2012. Sebelum dibangun jembatan permanen, di utara jembatan sekarang dulunya ada jembatan gantung terbuat dari bambu.

Jembatan gantung ini difungsikan oleh warga Desa Cau Belayu maupun Desa Blahkiuh untuk sarana penyeberangan.

Seiring dengan berjalannya waktu karena jalan ini vital, Pemerintah Desa Cau Belayu dengan pemerintah Desa Sangeh memohon dibuatkan jembatan, sehingga biaya pembebasan lahan dibiayai Pemerintah Provinsi Bali.

Terus adanya kejadian bunuh diri di jembatan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pemuka agama dan tokoh adat setempat untuk melaksanakan upacara agama

“Mengenai dengan upacara jenis apa ini masih kita rembukkan terlebih dahulu,” pungkasnya. 

TABANAN – Aksi bunuh diri yang dilakukan di Jembatan Titi Gantung, Desa Cau Belayu, Marga, Tabanan, ternyata bukan hanya dilakukan seorang pelajar SMK asal Banjar Tiyingan,

Desa Pelaga, Badung, berinisial I Made E, tapi juga pernah beberapa kali jadi lokasi percobaan bunuh diri warga setempat.

Perbekel Desa Cau Belayu I Putu Eka Jayantara mengaku Jembatan Titi Gantung ini memang kerap dijadikan sebagai tempat aksi bunuh diri.

Menurutnya, sejak dua tahun terakhir sudah empat kali kejadian bunuh diri di jembatan angker ini. Kejadian pertama anak muda dari Desa Ayunan, Kabupaten Badung.

Kejadian kedua menimpa seorang bule yang depresi. Kasus ketiga atau tepatnya setahun lalu seorang perempuan dari Sangeh, Kabupaten Badung, diduga karena ada masalah asmara.

Terakhir adalah pelajar SMK berinsial Made E. “Sudah banyak korban bunuh diri di jembatan ini. Dan jarak aksi bunuh diri selalu berdekatan,” ungkap Putu Eka Jayantara.

Jayantara menambahkan, di Jembatan Titi Gantung ini juga sempat dijadikan aksi percobaan bunuh diri sekitar enam bulan lalu. Namun, korban sekaligus pelaku gagal melakukan aksinya.

Kejadian tersebut menimpa seorang perempuan bermobil asal Kecamatan Petang, Badung. Awalnya perempuan ini dilihat linglung dan sempat berbelanja di warung bakso terdekat.

Kemudian baksonya ini tidak dimakan. “Karena mondar mandir tak jelas, warga sekitar curiga wanita ini sudah dipinggir jembatan. Kemudian niatnya itu digagalkan warga,” terangnya.  

Menurut dia, jembatan Titi Gantung ini dibuat tahun 2012. Sebelum dibangun jembatan permanen, di utara jembatan sekarang dulunya ada jembatan gantung terbuat dari bambu.

Jembatan gantung ini difungsikan oleh warga Desa Cau Belayu maupun Desa Blahkiuh untuk sarana penyeberangan.

Seiring dengan berjalannya waktu karena jalan ini vital, Pemerintah Desa Cau Belayu dengan pemerintah Desa Sangeh memohon dibuatkan jembatan, sehingga biaya pembebasan lahan dibiayai Pemerintah Provinsi Bali.

Terus adanya kejadian bunuh diri di jembatan tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan pemuka agama dan tokoh adat setempat untuk melaksanakan upacara agama

“Mengenai dengan upacara jenis apa ini masih kita rembukkan terlebih dahulu,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/