GIANYAR – Hampir dua pekan kasus pembunuhan tiga anak kandung oleh ibunya sendiri, Ni Luh Septyan Pardamani, berlangsung.
Suasana duka masih terasa. Tak terkecuali di rumah bajang yang menjadi lokasi pembunuhan anak-anak mungil tak berdosa itu.
Mungkin saking berdukanya, rumah yang menjadi tempat tinggal Septyan semasa muda di Banjar Palak, Desa/Kecamatan Sukawati, dibiarkan tampak sepi.
Di rumah itu, sudah dua kali dilangsungkan upacara pecaruan. Pertama, pecaruan yang dilakukan oleh pemilik rumah disaksikan prajuru Desa Sukawati.
Selang beberapa harinya, pihak keluarga dari Petang, Kabupaten Badung kembali menggelar pecaruan. Tujuan mecaru di rumah itu untuk menetralisir pengaruh buruk yang ditimbulkan dari aksi keji sang ibu terhadap tiga anaknya.
Kini, kondisi rumah tersebut sudah tidak ramai lagi dikunjungi warga. Pintu gerbang dikunci dari dalam, pemilik rumah juga tertutup dengan tamu, termasuk kepada media masa.
Khususnya tamu yang datang untuk menanyakan kasus tersebut. Semoga semua kembali normal seperti sedia kala.