RadarBali.com – Dua orang nelayan asal Desa Kaliasem yang sempat hilang, Husni, 32, dan Abdul Wahid, 25, akhirnya kembali ke rumah mereka.
Keduanya sampai di rumah, Minggu (6/8) malam lalu, setelah melalui perjalanan panjang dari Pulau Sapudi, Madura, ke rumah mereka di Banjar Dinas Bunut Panggang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar.
Mereka berdua disebut sampai di rumah, sekitar pukul 23.30 malam. Mereka harus menempuh perjalanan sehari penuh.
Sejak Minggu pagi mereka menumpang perahu dari Pelabuhan Sapudi menuju Pelabuhan Jangkar di Situbondo.
Sampai di Situbondo mereka langsung dijemput keluarga dan diajak pulang ke rumah.
Kedatangan keduanya langsung disambut suka cita oleh pihak keluarga dan teman-teman mereka.
Warga juga menggelar acara syukuran sore kemarin, sebagai wujud syukur karena keduanya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Hingga kemarin, kedua nelayan ini masih merasa trauma dan memilih istirahat di rumah masing-masing.
Mereka juga disebut tak sempat bercerita apa pun soal tragedi itu.
“Belum dapat cerita apa-apa soal kejadian itu. Bagi kami, yang penting sekarang anak kami sudah kembali dengan selamat. Syukur Tuhan mengizinkan anak kami pulang dengan selamat,” kata Husnaini, orang tua Husni.
Hunaini mengungkapkan secara umum kondisi kesehatan anaknya sudah pulih. Meski selama tiga hari terombang-ambing di lautan tanpa makanan dan minuman yang memadai.
Hanya saja anaknya tidak mau menceritakan apa pun soal peristiwa itu. Anaknya juga membatasi kegiatan di luar rumah dan lebih memilih beristirahat di dalam rumah karena trauma.
Walau disebut trauma, Husnaini memastikan anaknya akan kembali beraktifitas di laut.
“Mancing ini kan penghasilan keluarga. Namanya alam, ya tidak bisa diprediksi. Pokoknya ingat berdoa mohon keselamatan saja,” imbuhnya.
Perahu dan mesin tempel yang sempat digunakan oleh keduanya, ditinggal di Pulau Sapudi.
Penyebabnya kondisi perahu dan mesin tempel sudah rusak parah, sehingga biaya memperbaikinya pun cukup besar.
Seperti diberitakan sebelumnya, Husni dan Abdul Wahid dilaporkan hilang pada Selasa (1/8) pekan lalu.
Keduanya pamit melaut pukul 04.00 Senin (31/7) pagi, dan tak kunjung kembali hingga keesokan harinya.
Mereka berhasil diselamatkan pada Rabu (2/8) sore oleh kapal tunda AHT Ena Phoenix. Saat diselematkan mereka terombang-ambing di tengah gelombang dan angin kencang.
Mereka hanya berpegangan pada boks ikan, sementara perahunya terbalik dihantam gelombang. Keduanya kemudian dievakuasi ke Pulau Sapudi dan diserahkan pada keluarganya yang tinggal di sana.