SINGARAJA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng menambah tiga unit sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan suplai air minum di Kabupaten Buleleng.
Tambahan sumur dalam itu diharakan mampu menjawab masalah krisis air bersih yang terjadi, utamanya di wilayah Buleleng Barat.
Ketiga sumur dalam itu berada di Desa Kubutambahan, Desa Pangkung Paruk, serta Desa Tinga-Tinga.
Dua desa terakhir memang sempat mengalami kendala suplai air bersih pada musim kemarau, karena minimnya suplai air bersih ke rumah-rumah warga.
Dirut PDAM Buleleng Made Lestariana mengatakan, tiga unit sumur dalam itu memiliki debit air 10 liter air per detik. Sehingga diharapkan bisa menjawab masalah keterbatasan suplai air bersih di kawasan itu.
“Khusus di Pangkung Paruk, kami sudah selesai melakukan eksplorasi.
Sekarang tinggal persiapan operasional saja.
Mudah-mudahan dalam beberapa pekan mendatang sudah jalan.
Untuk di Kubutambahan dan Tinga-Tinga sekarang sedang proses eksplorasi,” kata Lestariana saat memberikan keterangan pers, Jumat (7/9) siang.
Selain di tiga sumur dalam itu, PDAM Buleleng juga menambah kapasitas suplai air bersih dari sumur dalam di Desa Kerobokan. Tadinya PDAM Buleleng hanya mengelola air bersih sebanyak 13 liter per detik.
“Sekarang sudah kami tingkatkan jadi 20 liter per detik,” imbuhnya.
Saat ini, dengan penambahan sumur kapasitas suplai air bersih PDAM Buleleng pun bertambah.
Tadinya pada Juni 2018, kapasitas debit air yang dikelola PDAM Buleleng hanya 709 liter per detik. Kini dengan tambahan kapasitas dan sumur dalam, total kapasitas mencapai 749 liter per detik.
Kapasitas itu digunakan untuk melayani 51.036 pelanggan yang ada di seluruh Buleleng.
Sebelumnya, suplai air bersih di Buleleng sebagian besar dilayani oleh PDAM Buleleng. Cakupan layanan PDAM Buleleng mencapai 48 persen.
Sementara 40 persen lainnya, dilayani oleh PAM Desa. Sisanya masyarakat yang menggunakan layanan sumur bor.
