DENPASAR – Setelah Coach Persela Lamongan Aji Santoso melontarkan pernyataan keras ke wasit usai menghadapi Bali United pekan lalu, kali ini giliran Pelatih Barito Putra Jacksen F Thiago yang melontarkan serupa.
Eks Pelatih Persipura dan Persebaya Surabaya ini mengecam keras kepemimpinan wasit Asep Yandis asal Jawa Barat saat memimpin laga Barito Putra versus Bali United di Stadion 17 Mei, Banjarmasin.
Yang menjadi kesamaan dari kedua pelatih adalah mereka beranggapan poin dicuri oleh wasit. Yang berbeda adalah dari pernyataannya.
Yup, Coach Jacksen melontarkan pernyataan keras usai pertandingan kemarin. Bahkan, untuk pertama kalinya Coach Jacksen meluapkan kekecewaaanya terhadap kinerja wasit.
Dia juga sempat menangis saat konferensi pers. “Saya sudah 24 tahun di dunia sepakbola. Saya tidak mencari kambing hitam. Tetapi kalian bisa melihat sendiri seperti apa. Sulit berkomentar.
Ada beberapa cara untuk seorang pengadil di lapangan untuk mengganggu pertandingan. Sejak gol pertama kami, permainan berubah.
Kami bukan melawan jersey merah putih, putih (Bali United), tapi jersey hitam (wasit),” kata Coach Jacksen.
“Wasit pantas dipukul. Dia seorang pencuri. Saya tahu saya mungkin bisa disanksi. Tapi wasit pantas dibilang pencuri. Kami seperti orang bodoh.
Wasit mengahancurkan segala sesuatu yang sudah kami persiapkan,” teriak Coach Jacksen kesal.
DENPASAR – Setelah Coach Persela Lamongan Aji Santoso melontarkan pernyataan keras ke wasit usai menghadapi Bali United pekan lalu, kali ini giliran Pelatih Barito Putra Jacksen F Thiago yang melontarkan serupa.
Eks Pelatih Persipura dan Persebaya Surabaya ini mengecam keras kepemimpinan wasit Asep Yandis asal Jawa Barat saat memimpin laga Barito Putra versus Bali United di Stadion 17 Mei, Banjarmasin.
Yang menjadi kesamaan dari kedua pelatih adalah mereka beranggapan poin dicuri oleh wasit. Yang berbeda adalah dari pernyataannya.
Yup, Coach Jacksen melontarkan pernyataan keras usai pertandingan kemarin. Bahkan, untuk pertama kalinya Coach Jacksen meluapkan kekecewaaanya terhadap kinerja wasit.
Dia juga sempat menangis saat konferensi pers. “Saya sudah 24 tahun di dunia sepakbola. Saya tidak mencari kambing hitam. Tetapi kalian bisa melihat sendiri seperti apa. Sulit berkomentar.
Ada beberapa cara untuk seorang pengadil di lapangan untuk mengganggu pertandingan. Sejak gol pertama kami, permainan berubah.
Kami bukan melawan jersey merah putih, putih (Bali United), tapi jersey hitam (wasit),” kata Coach Jacksen.
“Wasit pantas dipukul. Dia seorang pencuri. Saya tahu saya mungkin bisa disanksi. Tapi wasit pantas dibilang pencuri. Kami seperti orang bodoh.
Wasit mengahancurkan segala sesuatu yang sudah kami persiapkan,” teriak Coach Jacksen kesal.
