SINGARAJA – Fenomena Gerhana Bulan yang jatuh pada Rabu (31/1) malam, direspons dengan berbagai cara oleh warga Bali.
Ada warga yang menantikan fenomena itu agar dapat melihat langsung, ada pula yang menggelar tradisi turun temurun yang berkaitan dengan gerhana.
Seperti yang dilakukan warga di Lingkungan Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung. Warga melakukan tradisi ngoncang atau memukul lesung.
Harapannya tradisi itu dapat mengusir energi negatif yang muncul akibat fenomena tersebut. Warga mulai melakukan tradisi ngoncang sekitar pukul 20.00 malam.
Saat itu fenomena gerhana sebagian baru saja dimulai. Ngoncang akan terus dilakukan hingga gerhana total selesai, atau saat bulan muncul kembali.
Ketua RT 2/Lingkungan Banjar Paketan, Nyoman Kayendra mengatakan, tradisi ngoncang itu biasanya dilakukan saat ngembak geni.
Tradisi juga dilakukan saat terjadi gerhana. Entah itu gerhana bulan atau gerhana matahari. “Kalau dulu, ngoncang itu dilakukan spontan. Karena tidak tahu ada gerhana.
Begitu bulannya hilang, ya langsung ngoncang. Tapi sekarang kan sudah tahu akan ada gerhana, jadi sudah ada persiapan sebelum terjadi gerhana,” kata Kayendra.