MANGUPURA-Cuaca panas mulai melanda Bali.
Selain memicu gerah, terik matahari yang menyengat juga menyebabkan kulit terasa perih dan terbakar.
Kasubdit Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Decky Irmawan, Senin (1/10) membenarkan dengan peningkatan suhu di wilayah Bali.
Bahkan, menurutnya, suhu di Bali berkisar antara 30-32 derajat Celsius.
Peningkatan suhu, menurutnya akibat gerak semu matahari dari equator ke selatan.
“Jadi dengan demikian, secara umum temperatur mengalami peningkatan,”terang Decky.
Sementara Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar, Drs. M Taufik Gunawan, Dipl. SEIS, menerangkan saat ini Bali sudah memasuki musim kemarau.
Akibatnya, suhu meningkat dibanding sebelumnya. “Sifat kemarau memang begitu. Kalau malam itu dingin sekali, kalau siang panas sekali,” ungkapnya.
Kondisi ini bisa berlangsung hingga akhir November mendatang.
“Dari press release kami musim hujannya agak mundur, jadi sampai November-lah (kemarau). Sekitar November pertengahan sampai akhir (mulai turun hujan).
Itu pun tidak serentak, tapi sporadis.
Mulai dari Bali bagian tengah dulu, selatan, tengah, dan utara,” terangnya.