SINGARAJA – Sedikitnya 399 orang calon siswa SMP di Kabupaten Buleleng terancam tak mendapatkan sekolah.
Meski ada ratusan siswa yang berpotensi tak mendapat sekolah, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng kini belum mengambil langkah-langkah strategis.
Dinas mengklaim akan memastikan angka tersebut, setelah pendaftaran ulang dilakukan. Data di Disdikpora Buleleng menunjukkan, jumlah pelamar di SMP negeri saat ini sebanyak 10.962 orang.
Sementara daya tampung SMP negeri di Buleleng mencapai 10.563. Jika dihitung, otomatis ada 399 orang anak yang terancam tak bisa diterima di sekolah negeri.
Selain itu Disdikpora Buleleng juga mencatat ada 646 orang lulusan SD, yang tak mendaftar ke SMP negeri.
Diduga 646 orang siswa ini memang tak melamar ke sekolah negeri. Melainkan melamar ke SMP swasta, mendaftar ke madrasah, atau pindah rayon ke kabupaten lain.
Kepala Disdikpora Buleleng Gde Dharmaja mengatakan, pihaknya masih melakukan penyisiran terhadap angka tersebut.
Melihat daya tampung, ia optimistis tak akan terjadi masalah dalam PPDB tingkat SMP. “Mungkin yang 399 anak ini alokasinya bisa ke madrasah atau ke swasta.
Kami masih menunggu pendaftaran ulang dulu. Sebab angka ini sangat mungkin berkurang setelah pendaftaran ulang tanggal 3-5 Juli nanti,” kata Dharmaja saat ditemui di ruang kerjanya siang kemarin.
Dari hasil identifikasi sementara, saat ini memang ada kelebihan jumlah pelamar di sejumlah sekolah. Diantaranya di SMPN 1 Singaraja, SMPN 4 Singaraja, dan SMPN 2 Gerokgak.
Namun disisi lain, sejumlah sekolah di kawasan kota juga masih memiliki kuota lowong. Seperti di SMPN 2 Singaraja dan SMPN 6 Singaraja.
Apabila nantinya masih ada siswa yang masih tercecer, tak menutup kemungkinan Disdikpora Buleleng akan mengambil kebijakan khusus.
Seperti menempatkan siswa-siswa itu ke sekolah terdekat di tempat tinggalnya. “Bisa saja kami distribusikan ke sekolah terdekat. Tapi sekarang kami belum ambil kebijakan itu. Nanti kita lihat setelah pendaftaran ulang,” tandasnya.