RadarBali.com – Setelah dua bulan penuh, rangkaian Jembrana Festival II untuk memperingati HUT Kota Negara ke-122, Jumat (1/9) berakhir.
Rangkaian tersebut ditutup dengan pagelaran pawai budaya yang melibatkan ribuan seniman. Pawai diikuti kurang lebih 1.500 seniman.
Baik dari lokal Jembrana, kabupaten se-Bali, maupun kesenian luar Bali seperti Banyuwangi, dan Jember. Bahkan, penutupan festival diramaikan para bule pada barisan payas Bali.
Mereka merupakan wisatawan yang sedang berkunjung di Jembrana difasilitasi PHRI untuk ikut meramaikan HUT Kota Negara.
Pawai ini cukup mengundang perhatian warga. Mereka rela berjemur dan berdesak-desakan di pinggir panggung kehormatan dan disepanjang jalan.
“Pawai budaya merupakan event rutin yang kita gelar untuk memberikan kesempatan kepada seniman menampilkan karya mereka dengan beratraksi sepanjang jalan. Harapannya kegiatan ini dapat melestarikan seni dan budaya Bali disamping memberikan hiburan kepada masyarakat,” ujar Bupati Artha.
Tahun ini pelaksanaan pawai juga memberikan ruang untuk masing-masing kecamatan berkreasi Namun oleh panitia diwajibkan seluruh garapan mesti mengacu pada tema sehingga atraksi yang disampaikan tidak bersifat parsial.
Kecamatan Melaya dengan garapan Tari Rejang dan Baris, kecamatan Pekutatan menampilkan Tari Janger Masal 200 orang.
Mendoyo dengan garapan tari Kolaborasi Alkulturasi (Jegog, Gong, Hadrah, Tajidor, Kendang Mebarung) yang melibatkan 200 orang.
Serta fragmentari Calonarang oleh Kecamatan Jembrana yang dibawakan 200 orang. Sedang fragmentari Kemaritiman ditampilkan Kecamatan Negara sebagai simbol alkulturasi budaya Hindu, Muslim, Budha, Thionghoa, dan Kristen.
Terakhir sebagai penutup penampilan duta kesenian Banyuwangi dan Jember serta atraksi drumband dari SMAN 2 Negara