29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:59 AM WIB

Woow…Belasan Bule Payas Bali Ikut Ramaikan Penutupan Festival Jembrana

RadarBali.com – Setelah dua bulan penuh, rangkaian Jembrana Festival II untuk memperingati HUT Kota Negara ke-122, Jumat (1/9) berakhir.

Rangkaian tersebut ditutup dengan pagelaran pawai budaya yang melibatkan ribuan seniman. Pawai diikuti kurang lebih 1.500 seniman.

Baik dari lokal Jembrana, kabupaten se-Bali, maupun kesenian luar Bali seperti Banyuwangi, dan Jember. Bahkan, penutupan festival diramaikan para bule pada barisan payas Bali.

Mereka merupakan wisatawan yang sedang  berkunjung di Jembrana difasilitasi PHRI untuk ikut meramaikan HUT Kota Negara.

Pawai ini cukup mengundang perhatian warga. Mereka rela berjemur dan berdesak-desakan di pinggir panggung kehormatan dan disepanjang jalan.

“Pawai budaya merupakan event rutin yang kita gelar untuk memberikan kesempatan kepada seniman menampilkan karya mereka dengan  beratraksi sepanjang jalan. Harapannya kegiatan ini dapat melestarikan seni dan  budaya Bali disamping memberikan hiburan kepada masyarakat,” ujar Bupati Artha.

Tahun ini pelaksanaan pawai juga memberikan ruang untuk masing-masing kecamatan berkreasi Namun oleh panitia diwajibkan seluruh garapan mesti  mengacu pada tema sehingga atraksi yang disampaikan tidak bersifat parsial.

Kecamatan Melaya dengan  garapan Tari Rejang dan Baris,  kecamatan Pekutatan menampilkan Tari Janger Masal 200 orang.

Mendoyo dengan garapan tari Kolaborasi Alkulturasi (Jegog, Gong, Hadrah, Tajidor, Kendang Mebarung) yang melibatkan 200 orang.

Serta fragmentari Calonarang  oleh Kecamatan Jembrana yang dibawakan 200 orang.  Sedang fragmentari Kemaritiman  ditampilkan Kecamatan Negara sebagai  simbol alkulturasi budaya Hindu, Muslim, Budha, Thionghoa, dan Kristen.

Terakhir sebagai penutup penampilan duta kesenian Banyuwangi dan Jember serta atraksi drumband dari SMAN 2 Negara

RadarBali.com – Setelah dua bulan penuh, rangkaian Jembrana Festival II untuk memperingati HUT Kota Negara ke-122, Jumat (1/9) berakhir.

Rangkaian tersebut ditutup dengan pagelaran pawai budaya yang melibatkan ribuan seniman. Pawai diikuti kurang lebih 1.500 seniman.

Baik dari lokal Jembrana, kabupaten se-Bali, maupun kesenian luar Bali seperti Banyuwangi, dan Jember. Bahkan, penutupan festival diramaikan para bule pada barisan payas Bali.

Mereka merupakan wisatawan yang sedang  berkunjung di Jembrana difasilitasi PHRI untuk ikut meramaikan HUT Kota Negara.

Pawai ini cukup mengundang perhatian warga. Mereka rela berjemur dan berdesak-desakan di pinggir panggung kehormatan dan disepanjang jalan.

“Pawai budaya merupakan event rutin yang kita gelar untuk memberikan kesempatan kepada seniman menampilkan karya mereka dengan  beratraksi sepanjang jalan. Harapannya kegiatan ini dapat melestarikan seni dan  budaya Bali disamping memberikan hiburan kepada masyarakat,” ujar Bupati Artha.

Tahun ini pelaksanaan pawai juga memberikan ruang untuk masing-masing kecamatan berkreasi Namun oleh panitia diwajibkan seluruh garapan mesti  mengacu pada tema sehingga atraksi yang disampaikan tidak bersifat parsial.

Kecamatan Melaya dengan  garapan Tari Rejang dan Baris,  kecamatan Pekutatan menampilkan Tari Janger Masal 200 orang.

Mendoyo dengan garapan tari Kolaborasi Alkulturasi (Jegog, Gong, Hadrah, Tajidor, Kendang Mebarung) yang melibatkan 200 orang.

Serta fragmentari Calonarang  oleh Kecamatan Jembrana yang dibawakan 200 orang.  Sedang fragmentari Kemaritiman  ditampilkan Kecamatan Negara sebagai  simbol alkulturasi budaya Hindu, Muslim, Budha, Thionghoa, dan Kristen.

Terakhir sebagai penutup penampilan duta kesenian Banyuwangi dan Jember serta atraksi drumband dari SMAN 2 Negara

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/