SINGARAJA – Pengurus Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buleleng, mendesak polisi mengusut peristiwa kematian kader mereka dalam aksi demonstrasi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (26/9) pekan lalu.
Kemarin (1/10) kader IMM Buleleng mendatangi Mapolres Buleleng untuk bertemu Kapolres Buleleng AKBP Suratno.
Kader yang hadir yakni Ketua IMM Buleleng Damurrosysyi Mujahidain, Sekretaris IMM Buleleng Samsul Arifin, dan Bendahara IMM Suci. Mereka diterima di ruang kerja Kapolres Buleleng, sekitar pukul 11.00 siang kemarin.
Dalam pertemuan itu, para kader berharap polisi bisa segera mengusut kasus penembakan yang menewaskan Immawan Randi, 21, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari.
Randi juga diketahui tercatat sebagai kader IMM Kota Kendari. “Kami harap kasus ini bisa diusut tuntas untuk mengetahui pelakunya.
Apakah dari oknum kepolisian, atau dari kelompok lain yang ikut tergabung dalam aksi itu,” kata Ketua IMM Buleleng Damurrosysyi Mujahidain.
Selain itu, pria yang akrab disapa Rois itu mengatakan, IMM Buleleng akan menggelar Salat Goib pada Rabu (2/10) hari ini di Mapolres Buleleng.
Ia meminta agar Kapolres AKBP Suratno bisa menjadi imam dalam salat tersebut. Kapolres AKBP Suratno mengatakan, penyampaian pendapat di muka umum sah-sah saja dilakukan.
Karena sudah dijamin dalam undang-undang. Hanya saja ia meminta agar aksi itu tak disertai dengan perusakan fasilitas umum, dan ujaran-ujaran kebencian pada aparat negara.
“Justru lebih baik disampaikan lewat jalan audensi dan diskusi. Ide-ide yang baik itu bisa disampaikan pada publik.
Menyampaikan pendapat itu sah-sah saja, tapi harus ikut aturan yang ada. Jangan sampai melakukan tindakan anarkistis,” tegasnya.