NEGARA – Meski sudah ada larangan mudik, masih ada warga yang bandel tetap mudik ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Akibatnya, ratusan orang tertahan di sekitar pelabuhan karena pelabuhan tidak melayani penyeberangan dengan roda dua, kendaraan penumpang, maupun bus.
Ratusan orang yang hendak menyeberang ke Jawa melalui pelabuhan Gilimanuk mulai berdatangan sejak Sabtu dini hari (2/5).
Karena semakin banyak yang akan menyeberang, akhirnya Sabtu pagi diizinkan menyeberang. Hal sama terjadi pada Sabtu malam hingga Minggu (3/5) dini hari.
Saat itu, ratusan orang berdatangan hendak menyeberang. Karena pelabuhan hanya melayani penyeberangan logistik, ratusan orang yang mayoritas menggunakan motor tersebut tidak bisa menyeberang.
Mereka berada di sekitar Pelabuhan Gilimanuk. Hingga Minggu pagi ratusan orang sudah berada di pintu masuk pelabuhan meski tidak ada dilayani untuk menyeberang.
Sebagian lagi menunggu di depan pertokoan manuver dan pasar Gilimanuk. Mereka tetap menunggu meski petugas sudah menyampaikan loket tutup karena ada larangan untuk menyeberang ke Pulau Jawa.
Karena semakin membludak, akhirnya pihak pelabuhan menyeberangkan ratusan orang yang akan mudik jelang hari raya.
“Diberikan kebijaksanaan untuk menyeberang dengan catatan tidak kembali ke Bali sebelum wabah Covid-19 berakhir,” kata salah satu petugas di pelabuhan Gilimanuk.
Minggu siang situasi Pelabuhan Gilimanuk kembali lengang, karena ratusan orang yang sudah menunggu sejak Sabtu malam sudah diseberangkan.
Hanya angkutan barang yang keluar dan masuk pelabuhan. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang-Gilimanuk Fahmi Alweni belum bisa dikonfirmasi mengenai masalah tersebut.