DENPASAR – Dalam penanganan kasus rabies di Bali, stok Vaksin Anti Rabies (VAR) tentu menjadi sorotan. Sebab, vaksin ini adalah hal utama yang dicari dalam penanganan pasien.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya memastikan stok VAR masih aman untuk mencukupi kebutuhan di Bali.
Begitu juga untuk kebutuhan yang ada di Bali Utara, di mana persebaran kasus rabies di Kabupaten Buleleng tersebut kembali merebak.
“Untuk Buleleng stok masih cukup,” ujar dr. Suarjaya saat dihubungi radarbali.id, Selasa (3/9) siang.
Buleleng, dalam data sepanjang Agustus 2019 lalu, tercatat ada kasus gigitan anjing yang dinyatakan positif rabies.
Seluruh kasus gigitan tersebut, dilaporkan terjadi di Kecamatan Gerokgak. Data di Dinas Pertanian Buleleng menunjukkan, kasus itu ditemukan di dua desa.
Sebanyak enam kasus gigitan di antaranya dilaporkan di Desa Banyupoh. Sementara tujuh kasus gigitan lainnya dilaporkan di Desa Celukan Bawang.
Kasus gigitan itu sempat dilaporkan ke Puskesmas Gerokgak I, lantaran seluruh korban gigitan mengajukan permohonan untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Setelah dilakukan penelusuran, teryata anjing yang sempat menggigit warga dinyatakan positif rabies.
Setelah sampel dinyatakan positif, Dinas Pertanian Buleleng langsung mengambil langkah untuk mencegah penyebaran virus.
Mulai dari melakukan vaksinasi massal terhadap hewan milik warga, hingga melakukan kontrol populasi di kedua desa tersebut.