27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:50 AM WIB

Target Ekonomi Tumbuh 4 Persen, PAD Buleleng 2021 Ditarget Rp358 M

SINGARAJA – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng, akhirnya sepakat dengan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2021. Itu berarti pembahasan untuk APBD Induk 2021 akan segera bergulir.

Kesepakatan itu muncul setelah TAPD menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2021. Tadinya target PAD dipasang hanya sebesar Rp 295 miliar. Dewan mendesak agar target itu dinaikkan menjadi Rp 355 miliar. Akhirnya Banggar dan TAPD sepakat memasang target PAD pada angka Rp 358 miliar. Target itu menunjukkan bahwa pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 mendatang akan bergerak ke arah positif.

Dengan target tersebut, dewan mengingatkan agar pemerintah tidak percaya diri berlebihan. Sehingga target itu tidak bisa tercapai 100 persen. “Kami tidak ingin terjadi kasus seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena dewan menuntut PAD naik, akhirnya yang dinaikkan hanya Pajak Penerangan Jalan. ujung-ujungnya akhir tahun, target PAD-nya tidak tercapai,” kata Anggota Banggar DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi, usai melakukan rapat pembahasan KUA-PPAS di DPRD Buleleng, siang kemarin (2/11).

Bila melihat paparan rencana realisasi target pungutan PAD, Wandira mengaku optimistis target itu bisa tercapai pada akhir tahun 2021 mendatang. Wandira meyakini kondisi ekonomi tahun depan belum sepenuhnya pulih.

“Tapi, sepanjang semua mau kerja keras. Termasuk berusaha mengejar piutang yang selama ini menumpuk, kami optimistis target itu bisa dicapai. Memang harus ada upaya keras melakukan pemungutan pajak,” tegasnya.

Sementara itu Ketua TAPD Buleleng Gede Suyasa mengatakan, target yang dipasang oleh tim anggaran sudah dibahas secara detail. Ia menegaskan target yang dipasang sangat realistis. Sebab pemerintah memproyeksikan ekonomi daerah sudah tumbuh ke arah positif pada tahun 2021 mendatang.

“Kami pasang target pertumbuhan ekonomi 4 persen. Konsekuensinya, PAD harus ditingkatkan. Karena PAD itu kan konsekuensi dari pertumbuhan dan berjalannya ekonomi. Kalau pertumbuhan ekonomi mengarah ke positif, kami yakin target PAD bisa tercapai,” kata Suyasa.

SINGARAJA – Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng, akhirnya sepakat dengan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2021. Itu berarti pembahasan untuk APBD Induk 2021 akan segera bergulir.

Kesepakatan itu muncul setelah TAPD menaikkan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2021. Tadinya target PAD dipasang hanya sebesar Rp 295 miliar. Dewan mendesak agar target itu dinaikkan menjadi Rp 355 miliar. Akhirnya Banggar dan TAPD sepakat memasang target PAD pada angka Rp 358 miliar. Target itu menunjukkan bahwa pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 mendatang akan bergerak ke arah positif.

Dengan target tersebut, dewan mengingatkan agar pemerintah tidak percaya diri berlebihan. Sehingga target itu tidak bisa tercapai 100 persen. “Kami tidak ingin terjadi kasus seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena dewan menuntut PAD naik, akhirnya yang dinaikkan hanya Pajak Penerangan Jalan. ujung-ujungnya akhir tahun, target PAD-nya tidak tercapai,” kata Anggota Banggar DPRD Buleleng, Nyoman Gede Wandira Adi, usai melakukan rapat pembahasan KUA-PPAS di DPRD Buleleng, siang kemarin (2/11).

Bila melihat paparan rencana realisasi target pungutan PAD, Wandira mengaku optimistis target itu bisa tercapai pada akhir tahun 2021 mendatang. Wandira meyakini kondisi ekonomi tahun depan belum sepenuhnya pulih.

“Tapi, sepanjang semua mau kerja keras. Termasuk berusaha mengejar piutang yang selama ini menumpuk, kami optimistis target itu bisa dicapai. Memang harus ada upaya keras melakukan pemungutan pajak,” tegasnya.

Sementara itu Ketua TAPD Buleleng Gede Suyasa mengatakan, target yang dipasang oleh tim anggaran sudah dibahas secara detail. Ia menegaskan target yang dipasang sangat realistis. Sebab pemerintah memproyeksikan ekonomi daerah sudah tumbuh ke arah positif pada tahun 2021 mendatang.

“Kami pasang target pertumbuhan ekonomi 4 persen. Konsekuensinya, PAD harus ditingkatkan. Karena PAD itu kan konsekuensi dari pertumbuhan dan berjalannya ekonomi. Kalau pertumbuhan ekonomi mengarah ke positif, kami yakin target PAD bisa tercapai,” kata Suyasa.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/