RadarBali.com – Aktifitas Gunung Agung membuat embung Besakih, Karangasem mengalami keretakan di beberapa sudut.
Bahkan, saat ini kandungan air embung Besakih disinyalir bercampur belerang. Akibatnya, ikan yang berada di dalam embung mati.
“Iya, ikan yang ada di embung banyak yang mati. Bau belerang juga menyengat,” ujar Danramil Rendang Kapten Ketut Sumendra kemarin.
Selama ini, embung yang berada di wilayah Temukus, Besakih tersebut memang kerap dimanfaatkan warga. Terutama untuk memasok kebutuhan air bersih bagi warga Dusun Angsoka, dan Kuduling Kerteg Besakih.
Air embung tersebut dipergunakan warga untuk air minum ternak. Selain itu, air embung ini juga dipergunakan untuk mengairi tanaman warga sekitar.
Hanya saja kemarin semua kebun warga dipastikan mengalami gagal panen. Tanaman jagung, bunga kemitir, cabai, dan yang lain sudah layu dan mati.
“Daun tanaman menguning karena kena debu,” ujarnya. Sepanjang jalan menuju Temukus pohon juga banyak yang merangas dan daunnya menguning.
Rumput gajah yang dipergunakan untuk pakan ternak warga juga sudah menguning. Terlihat juga hutan di lereng Gunung Agung menguning dan merangas.
Pantauan Jawa Pos Radar Bali, Pura Besakih terlihat sepi. Rumput yang ada di bencingah pura sudah mulai menguning.