29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 9:11 AM WIB

UPDATE! Gunung Agung Bali Keluarkan Asap, Pendakian Radius 4 Km Distop

AMLAPURA—Hembusan awan kembali muncul dari kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, Jumat (4/1) sore.

  

Bahkan dibandingkan sehari sebelumnya, intensitas hembusan awan kali ini lebih sering.

 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat hembusan asap putih teramati mencapai ketinggian sekitar 300 meter, dengan amplitude 2, durasi 6 detik. selaian itu juga terekam adanya tektonik jauh sebanyak 3 kali dengan amplitude 3-22 mm S-P 11-40 detik dengan durasi 105 sampai 115 detik.

.

 

 PVMBG sendiri memprediksi dengan status Gunung Agung yang masih berada level III memiliki potensi dan peluang erupsi yang masih cukup besar.

 

Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung, Rendang, Karangasem I Dewa Made Mertayasa, mengatakan pascaerupsi Desember 2018 lalu, Gunung Agung kerap mengeluarkan hembusan.

 

Selain itu kegempaan Gunung Agung juga makin sering terekam di seismograf. Diantaranya adalah vulkanik dangkal dan dalam.

 

“Ya ada sedikit peningkatan aktivitas belakangan ini,” ujarnya.

 

Bahkan sejak enam hari lalu, lanjutnya tercatat 19 kali terjadi hembusan dengan skala yang lumayan besar.

 

Hembusan terjadi rata rata dengan ketinggian 300 meter dengan asap berwarna putih.

 

Dari GPS terekam juga kalau Gunung Agung mengalami inflasi. Dengan tanda tanda ini manunjukan kalau aktivitas Gunung Agung masih tinggi.

“Aktifitasnya masih cukup tinggi,” ujarnya.

 

 

Untuk itu pihaknya meminta warga masyarakat mematuhi rekomendasi yang di keluarkan BVMBG yakni radius 4 km dari puncak Gunung Agung dilarang ada aktivitas.

 

AMLAPURA—Hembusan awan kembali muncul dari kawah Gunung Agung di Karangasem, Bali, Jumat (4/1) sore.

  

Bahkan dibandingkan sehari sebelumnya, intensitas hembusan awan kali ini lebih sering.

 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat hembusan asap putih teramati mencapai ketinggian sekitar 300 meter, dengan amplitude 2, durasi 6 detik. selaian itu juga terekam adanya tektonik jauh sebanyak 3 kali dengan amplitude 3-22 mm S-P 11-40 detik dengan durasi 105 sampai 115 detik.

.

 

 PVMBG sendiri memprediksi dengan status Gunung Agung yang masih berada level III memiliki potensi dan peluang erupsi yang masih cukup besar.

 

Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung, Rendang, Karangasem I Dewa Made Mertayasa, mengatakan pascaerupsi Desember 2018 lalu, Gunung Agung kerap mengeluarkan hembusan.

 

Selain itu kegempaan Gunung Agung juga makin sering terekam di seismograf. Diantaranya adalah vulkanik dangkal dan dalam.

 

“Ya ada sedikit peningkatan aktivitas belakangan ini,” ujarnya.

 

Bahkan sejak enam hari lalu, lanjutnya tercatat 19 kali terjadi hembusan dengan skala yang lumayan besar.

 

Hembusan terjadi rata rata dengan ketinggian 300 meter dengan asap berwarna putih.

 

Dari GPS terekam juga kalau Gunung Agung mengalami inflasi. Dengan tanda tanda ini manunjukan kalau aktivitas Gunung Agung masih tinggi.

“Aktifitasnya masih cukup tinggi,” ujarnya.

 

 

Untuk itu pihaknya meminta warga masyarakat mematuhi rekomendasi yang di keluarkan BVMBG yakni radius 4 km dari puncak Gunung Agung dilarang ada aktivitas.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/