34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 13:53 PM WIB

Ironis, Baku Hantam Pelajar SMA Terjadi Setelah Sosialisasi Bahaya

NEGARA – Sejumlah pelajar di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Jembrana terlibat perkelahian yang menyebabkan salah satu siswa, 

Martinus Marianus Bora, 19, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara karena mengalami patah tulang hidung.

Martinus dan pihak sekolah sudah melakukan mediasi dengan pelajar yang diduga melakukan pemukulan. Masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan sudah saling memaafkan.

“Tadi orang tua lawan main bola sudah datang kesini meminta maaf,” imbuhnya. Menariknya, sebelum perkelahian tersebut terjadi ada sosialisasi dari mengenai kenakalan remaja dan bahaya narkoba dari anggota polisi dari Polsek Negara.

Setelah sosialisasi di sekolah yang jaraknya hanya kurang dari 50 meter batu dari Polsek Negara tersebut, perkelahian pecah.

Kapolsek Negara Kompol I Ketut Maret ditemui saat menjenguk kondisi Martinus mengatakan, perkelahian antara pelajar tersebut meski tidak dilaporkan tetap menjadi perhatian karena menyangkut dunia pendidikan.

Pihaknya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, baik di sekolah tersebut maupun sekolah lain.

“Kami imbau pihak sekolah agar mengawasi siswanya, agar tidak ada lagi perkelahian di sekolah,” terangnya.

Menurut Kapolsek, pihaknya akan intensif lagi melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Kegiatan rutin kepolisian ke sekolah,

seperti menjadi inspektur upacara setiap hari Senin akan menekankan mengenai kenakalan remaja. Langkah ini dilakukan untuk menekan terjadinya perkelahian pelajar.

“Selain kenakalan pelajar, kami tekankan mengenai bahaya narkoba,” pungkasnya. 

NEGARA – Sejumlah pelajar di salah satu sekolah menengah atas (SMA) di Jembrana terlibat perkelahian yang menyebabkan salah satu siswa, 

Martinus Marianus Bora, 19, harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara karena mengalami patah tulang hidung.

Martinus dan pihak sekolah sudah melakukan mediasi dengan pelajar yang diduga melakukan pemukulan. Masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan dan sudah saling memaafkan.

“Tadi orang tua lawan main bola sudah datang kesini meminta maaf,” imbuhnya. Menariknya, sebelum perkelahian tersebut terjadi ada sosialisasi dari mengenai kenakalan remaja dan bahaya narkoba dari anggota polisi dari Polsek Negara.

Setelah sosialisasi di sekolah yang jaraknya hanya kurang dari 50 meter batu dari Polsek Negara tersebut, perkelahian pecah.

Kapolsek Negara Kompol I Ketut Maret ditemui saat menjenguk kondisi Martinus mengatakan, perkelahian antara pelajar tersebut meski tidak dilaporkan tetap menjadi perhatian karena menyangkut dunia pendidikan.

Pihaknya berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, baik di sekolah tersebut maupun sekolah lain.

“Kami imbau pihak sekolah agar mengawasi siswanya, agar tidak ada lagi perkelahian di sekolah,” terangnya.

Menurut Kapolsek, pihaknya akan intensif lagi melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah. Kegiatan rutin kepolisian ke sekolah,

seperti menjadi inspektur upacara setiap hari Senin akan menekankan mengenai kenakalan remaja. Langkah ini dilakukan untuk menekan terjadinya perkelahian pelajar.

“Selain kenakalan pelajar, kami tekankan mengenai bahaya narkoba,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/