33.5 C
Jakarta
26 April 2024, 13:27 PM WIB

Sulit Bikin Cocktail Berbahan Arak, Ini Kata Bartender Jebolan Amrik

SINGARAJA – Tidak mudah membuat minuman beralkohol berjenis cocktail dengan bahan dasar arak Bali.

Sebab arak Bali terbilang minuman spirit yang membutuhkan keahlian khusus dalam proses pencampuran.

Dibutuhkan bartender yang punya keahlian meramu minuman tradisional ini sehingga minuman yang dihasilkan punya kualitas tersendiri.

Untuk menantang keahlian para bartender, DPC PDI Perjuangan Buleleng menggelar lomba minuman-minuman terbaik di kawasan Pantai Penimbangan Singaraja kemarin.

Ketua Dewan Juri I Putu Supariana menyebut, arak Bali memiliki karakter yang unik. Minuman beralkohol ini terbilang sulit bila dijadikan bahan dasar cocktail.

Namun bila berhasil ditaklukan, minuman itu akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Utamanya wisatawan mancanegara.

“Turis itu tidak terlalu tertarik dengan minuman-minuman impor. Karena di tempat tinggal mereka itu sudah banyak. Justru saat mereka ke Bali itu, tertarik dengan arak Bali.

Jadi, kalau bisa membuat cocktail yang otentik, ini jelas akan jadi daya tarik tersendiri,” ungkap pria yang juga jawara kompetisi mixology di Miami, Amerika Serikat pada tahun 2013 silam.

Supariana menilai tantangan bagi para bartender dalam membuat cocktail berbahan dasar arak Bali ialah menyeimbangkan rasa.

Mereka harus memperhitungkan karakter dasar minuman beralkohol, aroma yang ditimbulkan dari rempah-rempah, serta rasa dari buah.

“Kalau memang sudah berpengalaman, tentu tidak akan sulit bagi peserta,” ujarnya. Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, lomba sengaja digelar untuk menjadikan arak Bali lebih dikenal lagi di rumah sendiri.

Menurutnya sebagai daerah pariwisata, Bali tak bisa lepas dari minuman beralkohol. Apabila tak dipromosikan dengan serius, arak Bali tak akan memberi dampak signifikan bagi perekonomian Bali.

“Kalau terus impor minuman beralkohol dari luar, itu boros devisi. Juga tidak ada dampak bagi perajin kita. Sekarang tantangan bagi perajin arak itu menjaga standar rasa dan kualitas mereka.

Kalau sudah terstandar, pasti bisa masuk ke bar atau hotel. Harganya juga akan jadi lebih tinggi,” kata Agus Suradnyana. 

SINGARAJA – Tidak mudah membuat minuman beralkohol berjenis cocktail dengan bahan dasar arak Bali.

Sebab arak Bali terbilang minuman spirit yang membutuhkan keahlian khusus dalam proses pencampuran.

Dibutuhkan bartender yang punya keahlian meramu minuman tradisional ini sehingga minuman yang dihasilkan punya kualitas tersendiri.

Untuk menantang keahlian para bartender, DPC PDI Perjuangan Buleleng menggelar lomba minuman-minuman terbaik di kawasan Pantai Penimbangan Singaraja kemarin.

Ketua Dewan Juri I Putu Supariana menyebut, arak Bali memiliki karakter yang unik. Minuman beralkohol ini terbilang sulit bila dijadikan bahan dasar cocktail.

Namun bila berhasil ditaklukan, minuman itu akan menjadi sebuah daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Utamanya wisatawan mancanegara.

“Turis itu tidak terlalu tertarik dengan minuman-minuman impor. Karena di tempat tinggal mereka itu sudah banyak. Justru saat mereka ke Bali itu, tertarik dengan arak Bali.

Jadi, kalau bisa membuat cocktail yang otentik, ini jelas akan jadi daya tarik tersendiri,” ungkap pria yang juga jawara kompetisi mixology di Miami, Amerika Serikat pada tahun 2013 silam.

Supariana menilai tantangan bagi para bartender dalam membuat cocktail berbahan dasar arak Bali ialah menyeimbangkan rasa.

Mereka harus memperhitungkan karakter dasar minuman beralkohol, aroma yang ditimbulkan dari rempah-rempah, serta rasa dari buah.

“Kalau memang sudah berpengalaman, tentu tidak akan sulit bagi peserta,” ujarnya. Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, lomba sengaja digelar untuk menjadikan arak Bali lebih dikenal lagi di rumah sendiri.

Menurutnya sebagai daerah pariwisata, Bali tak bisa lepas dari minuman beralkohol. Apabila tak dipromosikan dengan serius, arak Bali tak akan memberi dampak signifikan bagi perekonomian Bali.

“Kalau terus impor minuman beralkohol dari luar, itu boros devisi. Juga tidak ada dampak bagi perajin kita. Sekarang tantangan bagi perajin arak itu menjaga standar rasa dan kualitas mereka.

Kalau sudah terstandar, pasti bisa masuk ke bar atau hotel. Harganya juga akan jadi lebih tinggi,” kata Agus Suradnyana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/