RadarBali.com – Upaya penyelamatan korban selamat tragedi tambang batu pilah yang longsor di Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, berlangsung dramatis.
Areal tambang berbatu menyulitkan petugas menolong korban selamat. Ya, tim gabungan dari Polsek Tejakula, TNI, BPBD Buleleng, bersama warga berusaha menyelamatkan Komang Kardiasa lebih dulu.
Pasalnya, saat ditemukan, Kardiasa masih selamat. Sementara Ketut Sutarsana sudah meninggal dunia. Beruntung, setelah digali, posisi Komang Kardiasa akhirnya terlihat.
Bagian paha ke bawah tertimpa batu. Beruntung posisi berada dalam rongga, sehingga batu raksasa tak sampai menimpa dirinya.
Evakuasi berlangsung cukup lama karena hanya menggunakan peralatan manual. “Tadinya kami mau menggunakan alat berat. Ternyata tidak bisa masuk ke lokasi. Terpaksa evakuasi dengan cara manual. Pakai pahat,” kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ketut Susila.
Selama evakuasi, korban Komang Kardiasa sempat diberikan bantuan alat pernafasan karena lokasinya berdebu. Komang juga sempat meminta diberikan air dan roti.
Setelah melakukan penggalian selama 2,5 jam, sekitar pukul 18.30 korban Komang Kardiasa akhirnya berhasil diselamatkan.
Dia ditemukan dalam kondisi lemah dan kakinya tak bisa digerakkan. Kaki kirinya terus mengucurkan darah.
Diduga kaki kirinya mengalami patah tulang. Korban langsung dilarikan ke RSUD Buleleng menggunakan ambulans milik Puskesmas Tejakula II.
Setelah menyelamatkan korban Komang Kardiasa, warga melanjutkan evakuasi terhadap korban Ketut Sutarsana, yang telah dinyatakan meninggal.
Saat mengevakuasi korban Ketut Sutarsana, warga juga dibantu Badan SAR Nasional Pos Buleleng. Hingga pukul 20.30 kemarin, proses evakuasi dilaporkan masih berlangsung.