SINGARAJA – Keberhasilan pengobatan dengan terapi plasma konvalesen membawa harapan bagi masyarakat terutama pasien terkonfirmasi Covid-19.
Terapi plasma konvalesen dalam dunia medis sebagai salah satu cara alternatif untuk penyembuhan pasien Covid-19 dengan kategori berat.
Di Buleleng sendiri sebanyak 42 pendonor plasma secara sukarela mendonor darah mereka kemarin di RSAD Wirasatya Singaraja.
Para pendonor plasma sebagian besar dari penyintas Covid-19 yang dinyatakan sembuh, karena memiliki antibodi atau kekebalan tubuh yang kuat.
Pendonor dari berbagai kalangan masyarakat di Buleleng. Selain dilakukan donor plasma juga dilakukan donor darah biasanya.
Pelaksanaan donor plasma dilakukan oleh Kodim 1609/Buleleng bekerja sama dengan PMI Buleleng serangkaian peringatan HUT ke-75 TNI.
Turut hadir kegiatan tersebut Wakil Bupati Buleleng yang juga Ketua PMI Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Kepala Unit Transfusi Darah PMI Provinsi Bali dr. I Gede Wiryana Patra Jaya.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf. Muhammad Windra Lisrianto mengatakan, donor plasma untuk terapi plasma konvalesen dilakukan dengan harapan membantu penyembuhan pasien Covid-19.
Sebelum ditemukan vaksin Covid-19, metode terapi plasma konvalesen salah satu cara yang paling efektif untuk menyembuh masyarakat yang terserang virus corona dengan kategori gejala berat dan kritis.
“Jadi, terapi plasma konvalesen sudah terbukti dilakukan di rumah sakit di Indonesia. Termasuk pula di Bali. Sehingga kami lakukan di Buleleng,” ungkapnya.
Dia menyebut kedepan kegiatan donor plasma akan terus pihaknya dorong di Buleleng. Apalagi di Buleleng ada sekitar 776 pasien yang dinyatakan sembuh Covid-19 yang memiliki antibodi yang kuat.
Kemudian memiliki imunitas tubuh yang bagus. “Orang-orang ini bagi kami sangat berharga dan penting untuk membantu pasien Covid-19
yang lainnya yang masih dalam perawatan. Kami berharap mereka bersedia dan secara sukarela mendonor plasma mereka,” imbuhnya.